Baru 25 Persen, Banyumas Ditarget 3.700 Akseptor KB IUD dan Implan

Baru 25 Persen, Banyumas Ditarget 3.700 Akseptor KB IUD dan Implan

BANYUMAS - Kepala BKKBN perwakilan provinsi Jawa Tengah, Martin Suanta SE M.Si mengungkapkan, pada peringatan hari kontrasepsi sedunia itu memiliki agenda yang dilaksanakan se-Indonesia oleh BKKBN. Yaitu dengan melaksanakan Pelayanan KB sebanyak 250 ribu akseptor se-Indonesia. "Target Jawa Tengah adalah 41.000 dan baru mencapai 22.000. Banyumas menjadi daerah yang kontribusinya sangat kami harapkan karena memiliki penduduk yang banyak, kami targetkan untuk Banyumas mencapai 3.700 akseptor IUD serta implan, dan baru 25% hingga hari ini," ungkapnya dalam kegiatan yang digelar DPPKBP3A Kabupaten Banyumas yang berlangsung di Desa Silado, Kecamatan Sumbang, pada Rabu (16/9) lalu. Dimana agenda tersebut harus didukung oleh setiap jajaran melalui adanya sinergitas kemitraan. Adapun Jawa Tengah sangat bergantung pada Banyumas dengan penduduk dan kecamatan yang banyak. "Pelayanan KB akan terus digencarkan di setiap kecamatan. Semoga dengan kontribusi Banyumas dengan mencapai 3.700 akseptor, maka Jawa Tengah juga akan mencapai targetnya, dengan deadline di tanggal 19 September 2020 besok" jelasnya. https://radarbanyumas.co.id/awas-dbd-saat-pandemi-dinkes-sudah-334-kasus-dengan-10-kematian/ Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Banyumas, Erna Sulistyawati Achmad Husein mengatakan, program KB perlu dikembangkan, dihidupkan, dan digalakkan lagi salah satunya dengan peningkatan peserta KB. "Saya berharap hari kontrasepsi sedunia ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan komitmen kita atas pentingnya kontrasepsi dalam mewujudkan keluarga kecil bahagia" ujarnya. Hal itu dinilai strategis untuk mengendalikan laju peningkatan penduduk dan untuk menurunkan angka kematian ibu. Dimana optimalisasi program itu menurutnya, perlu kerjasama dari semua pemangku kepentingan. Ia juga berharap, peserta KB tidak hanya diikuti oleh kaum wanita saja, tetapi juga diikuti oleh kaum pria. Ia mengatakan bahwa Bupati Banyumas juga sudah mengikuti KB MOP. "Tidak semua wanita cocok dengan KB, maka sebaiknya para pria juga KB. Setelah mengikuti KB MOP Pak Husein bertambah sehat, dan saya tidak takut harus mengingat ingat kapan harus KB," pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: