Ganjar Wacanakan Tutup Sekolah Terjadinya Bullying

Ganjar Wacanakan Tutup Sekolah Terjadinya Bullying

Ganjar Pranowo SEMARANG - Kasus bullying yang terjadi di dunia pendidikan mendapat perhatian serius Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kasus bullying yang berulang membuat Ganjar gerah. Dia pun mengusulkan untuk menutup sekolah tempat terjadinya bullying. Selain itu, Ganjar berencana melebur sekolah berkapasitas murid kecil dengan sekolah lain di sekitarnya. Hal ini disampaikan Ganjar sebagai tindak lanjut kasus bullying yang terjadi di sebuah SMP di Purworejo. Ganjar mengatakan, kasus bullying ternyata tak hanya terjadi di sekolah dengan kapasitas murid besar. Sebagaimana terjadi di Purworejo, bullying juga terjadi di sekolah berkapasitas kecil. Hal ini pun mengundang rasa penasaran Ganjar. Berdasarkan penelusuran di laman Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah tempat terjadinya bullying hanya mendidik 21 siswa yang terbagi dalam tiga rombongan belajar (rombel). Rombel 7 dan 8 masing-masing berisi 6 siswa, adapun rombel 9 terdiri dari 9 siswa. Seluruh murid diampu oleh 8 guru dan 4 tenaga kependidikan. "Sekarang mesti kita pikirkan bagaimana mengevaluasi sekolah seperti ini. Dengan sekolah berkapasitas sedikit jangan-jangan kapasitas sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan pun tidak mampu?” ujar Ganjar. Ganjar berencana meminta masukan kepada seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan terkait kemungkinan untuk menutup sekolah tersebut atau melebur sekolah berkapasitas murid kecil dengan sekolah di sekitarnya. Ganjar sendiri sudah mengutus Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Jumeri, ke Purworejo untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo demi mengusut kasus bullying ini. Lebih jauh, unggahan Ganjar Pranowo terhadap kasus bullying Siswi SMP di Purworejo melalui akun media sosial mendapat respon masyarakat. Di akun sosial instagramnya, terdapat 6.096 netizen yang memberikan komentar. Mayoritas komentar mengecam perlakuan pelaku pembulian. Mereka meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya, bahkan dikeluarkan di sekolah.(dea)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: