Banner v.2

18 Huntara Penyintas Longsor Situkung Capai Progres Lebih dari 70 Persen

18 Huntara Penyintas Longsor Situkung Capai Progres Lebih dari 70 Persen

Hunian sementara bagi pentitas longsor Situkung yang sedang proses pembangunan.-BPBD Banjarnegara untuk Radarmas-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) bagi ratusan penyintas longsor Situkung, Desa Pandanarum.

Hingga pertengahan Desember ini, sebagian besar bangunan mulai menunjukkan progres signifikan, meski cuaca masih menjadi kendala utama di lapangan.

Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aji Piluroso mengatakan, saat ini 18 unit huntara mencapai progres lebih dari 70 persen. Sementara enam unit lainnya masih di bawah 50 persen, dan sisanya masih dalam tahap pengerjaan awal.

"Kami terus mendorong percepatan supaya warga bisa segera menempati huntara,” kata Aji, Selasa (16/12).

BACA JUGA:Pembangunan 50 Huntara Dimulai, Banjarnegara Utamakan Korban Rentan Situkung

Menurut Aji, hujan yang masih sering turun membuat pekerjaan konstruksi tidak bisa maksimal. Meski begitu, pembangunan di zona 1 terus berjalan, sementara zona 2 dan zona 3 masih difokuskan pada pekerjaan penyiapan lahan.

BPBD sebelumnya menargetkan pembangunan 50 unit huntara rampung pada 2025. Namun, Aji mengakui target tersebut belum sepenuhnya bisa dipastikan mengingat kondisi lahan dan faktor cuaca yang kerap berubah.

“Targetnya tetap 50 unit selesai tahun ini, dan itu terus kami kejar,” katanya.

Kebutuhan huntara di Pandanarum sebenarnya jauh lebih besar. Berdasarkan rekomendasi Badan Geologi, sebanyak 214 keluarga atau 586 jiwa wajib direlokasi dari zona bahaya longsor.

BACA JUGA:Huntara Korban Longsor Cibeunying Dikebut, Ditarget Rampung 20 Desember

Pembangunan huntara dilakukan secara bertahap, sembari pemerintah menyiapkan tambahan lahan agar seluruh penyintas dapat tertampung.

“Selain huntara dari pemerintah, ada juga warga yang memilih relokasi mandiri. Jumlahnya sekitar 47 keluarga dan lokasinya berada di zona aman, sekitar 500 meter dari titik longsor,” jelas Aji.

Untuk lokasi huntara yang dibangun pemerintah daerah, berada di wilayah Desa Pandanarum dengan jarak sekitar 1,5 kilometer dari pusat longsor. Lokasi ini telah melalui kajian keamanan geologi serta mempertimbangkan kemudahan akses logistik bagi para penyintas.

Di tengah proses pembangunan, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi masih menjadi perhatian. BPBD mencatat sejumlah kebutuhan mendesak masih diperlukan, terutama perlengkapan dapur dan alat masak.

“Peralatan dapur seperti penanak nasi listrik masih sangat dibutuhkan. Ini terus kami koordinasikan agar bisa segera terpenuhi,” kata Aji.

Dengan jumlah penyintas yang masih besar, percepatan pembangunan huntara dinilai krusial. Pemerintah daerah menegaskan keselamatan dan kenyamanan warga terdampak menjadi prioritas utama di tengah ancaman cuaca dan kondisi geografis Pandanarum yang rawan longsor.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: