Uang Palsu Beredar di Pasar Sumpiuh

Uang Palsu Beredar di Pasar Sumpiuh

UPAL: Pedagang menunjukan uang palsu pecahan Rp 100 ribu. (FIJRI RAHMAWATI / RADARMAS) SUMPIUH - Menjelang lebaran, peredaran uang palsu (upal) kembali marak di pasar tradisional. Terkahir, seorang pedagang di Pasar Sumpiuh mendapatkan upal pecahan Rp 100 ribu. "Dapat uang palsu kemarin. Padahal sebenarnya uang palsu mudah dikenali hanya dengan meraba," ujar Aprilianto, pedagang bumbu dapur dan sayur di Pasar Sumpiuh, Senin (27/5). Namun, pedagang tidak selalu waspada terhadap adanya peredaran upal. Sehingga, seringkali masih kecolongan ketika bertransaksi dengan pengedar upal. Dikatakan Apri, pedagang kesulitan untuk mengenali ciri-ciri pengedar upal. Terlebih ketika pasar dalam kondisi ramai. Oleh karena itu, pedagang tidak menaruh curiga pada orang yang membeli. "Tidak tahu bagaimana penampilan atau ciri-ciri orang yang membawa uang palsu," tutur Apri. Keberadaan pengedar upal cukup meresahkan. Sebab, merugikan pedagang. Menurut Apri, pasar merupakan tempat yang rawan untuk peredaran upal. "Paling mudah mengetahui uang itu palsu atau asli cukup dengan meraba pada bagian nominal. Ketika tulisan nominal uang tidak terasa timbul, dipastikan itu adalah uang palsu. Tapi pedagang masih bisa dapat uang palsu juga," rinci Anto sembari memperlihatkan upal yang sudah tampak lusuh. Terpisah, Kepala Pasar Sumpiuh Yudiono menjelaskan korban upal di Pasar Sumpiuh hanya satu pedagang. Pelaku diperkirakan langsung melarikan diri setelah transaksi. "Berdasarkan keterangan pengelola toilet, diduga pelaku cepat pergi, dicari tidak ketemu," tandas Kepala Pasar. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: