Kakek 72 Tahun Urug Perlintasan KA

Kakek 72 Tahun Urug Perlintasan KA

MENGURUG REL : Warga Kelurahan Kradenan Edi sukarela mengurug area perlintasan rel. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS SUMPIUH - Kerusakan aspal di perlintasan rel kereta api 501 di jalan nasional ruas Sumpiuh tak kunjung diperbaiki. Takut menimbulkan kecelakaan, seorang warga Kelurahan Kradenan yakni Edi (72) berinisiatif untuk mengurugnya. "Kasihan yang lewat rel. Tidak hujan saja jalan susah. Apalagi kalau hujan, yang jatuh bisa patah tulang," ujar Edi di sela kesibukannya mengurug, Kamis (22/11). Menurut Edi, dinas terkait lamban dalam merespon kerusakan aspal. Padahal di perlintasan rel rawan terjadi kecelakaan. Akibat posisi rel melintang dan aspal rusak. Berdasarkan pengamatannya, sejak terjadi kerusakan rel sudah tidak terhitung kendaraan roda dua yang jatuh. Terlebih saat hujan, beberapa waktu lalu. "Pagi, siang dan sore selalu ada yang celaka. Lebih banyak korban kalau menunggu pemerintah yang perbaikan aspal di rel ini. Mumpung masih memiliki tenaga, sedikit-sedikit pakai ember kecil nanti selesai," tukasnya yang mulai berpeluh. Di tengah rel, ketinggian lebih dari 5 centimeter. Sehingga, ketika roda kendaraan melintasi rel seperti menanjak lalu tertahan di tengah rel. Edi berharap dinas terkait membuat pita kejut. Setidaknya ada lima pita kejut yang berada di sebelah barat palang pintu. Selain untuk keamanan berkendara menuju perlintasan rel kereta api, pita kejut juga dapat berfungsi sebagai penahan aliran air. Sebab, ketika hujan, air dari arah utara mengalir melintasi rel. Selanjutnya, air mengikis aspal hingga rusak. "Masalah kerusakan aspal sudah sejak dulu. Sampai saat ini belum ada solusi untuk mengantisipasi atau meminimalisasi terjadinya kecelakaan karena kerusakan aspal di rel," tandasnya. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: