13 Desa Masih Krisis Air Bersih

13 Desa Masih Krisis Air Bersih

Warga Karangkemojing, Gumelar mengantri untuk mendapatkan bantuan air bersih dari BPBD. ALI IBRAHIM/RADARMAS BANYUMAS - Sebanyak 13 desa di Kabupaten Banyumas masih kesulitan mendapatkan air bersih. Akibatnya, desa tersebut masih mengandalkan bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas. Desa yang mendapat dropping air bersih yakni Desa Rawalo, Desa Menganti, Desa Klapasawit, Desa Sawangan dan Desa Pengadegan. Selain itu juga Desa Jatisaba, Desa Tamansari, Desa Jurangbahas, Desa Kasegeran, Desa Petahunan, Desa Darmakradenan, Desa Panusupan, Desa Karangkemojing. "Dari total semuanya 164.000 liter, penerima yang paling banyak di Desa Panusupan, hal ini karena krisis di desa tersebut sudah cukup parah. Terlebih jumlah KK yang juga banyak," jelas Komandan TRC BPBD Banyumas, Kusworo. Sebelumnya, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Suyanto mengatakan krisis air bersih di tahun 2018 ini meningkat daripada tahun 2015 yang juga tergolong parah. Saat itu terdapat 55 desa/kelurahan di 19 kecamatan yang krisis air bersih. Namun pada tahun 2018 ini mencapai 68 desa dari 15 Kecamatan. Baca: Diduga Akibat Proyek PLTPB, Curug Cipendok Keruh Menurut dia, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan krisis air bersih tahun ini meluas. Antara lain karena panjangnya musim kemarau dan berkurangnya sumber mata air akibat penggundulan lahan hijau. "Sekarang sudah hujan, tapi intensitasnya masih kecil, hujan kemungkinan akan mulai normal pada dasarian pertama November. Pada awal musim hujan kami masih akan tetap mengirimkan bantuan air bersih di wilayah yang krisis air bersih," pungkasnya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: