Diduga Akibat Proyek PLTPB, Curug Cipendok Keruh

Diduga Akibat Proyek PLTPB, Curug Cipendok Keruh

kondisi air Curug Cipendok saat mengalami kekeruhan belum lama ini. ISTIMEWA CILONGOK - Pengunjung Curug Cipendok di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok turun drastis. Pasalnya, air Curug Cipendok kini keruh setelah hujan mengguyur wilayah tersebut. Kontan saja ini berdampak kepada arus kunjungan wisatawan ke curug tersebut. “Keruhnya air terjadi sejak Minggu (28/10) lalu. Air di Curug Cipendok seperti kopi berwarna cokelat pekat. Kemungkinan itu dari sisa-sisa pembuatan infrastruktur di proyek PLTPB yang terbawa air hujan," kata Pengelola Curug Cipendok, Kuswanto, kondisi air di Curug Cipendok beberapa pekan lalu saat masih jernih. Kunjungan pada akhir pekan yang sebelumnya mencapai 400 pengunjung saat ini hanya kurang dari 200 pengunjung. Sementara pada hari biasa yang bisa mencapai 80 pengunjung kini hanya 20 pengunjung. "Ya rata-rata orang sudah melihat keruh akhirnya posting lewat media sosial, lalu orang lain yang tadinya mau berkunjung akhirnya batal," jelasnya. Baca: Sungai Prukut Keruh, Ratusan Ikan Warga Mati Meski begitu, kemarin air di Curug Cipendok sudah berangsur membaik dan lebih jernih dari sebelumnya. "Sekarang sudah mendingan, tapi yang kami takutkan jika hujan lagi. Ada kemungkinan ya keruh lagi," tuturnya. Seperti diketahui, tak hanya Curug Cipendok yang terdampak, ratusan petani ikan di kawasan kaki Gunung Slamet ini juga mengalami kerugian akibat ikan mati. Direktur PT SAE Bregas H Rochadi mengatakan, saat ini tengah mendata dampak apa saja yang terjadi usai hujan beberapa waktu lalu. Pihaknya juga tengah menelusuri penyebab utama keruhnya sejumlah sungai tersebut. Meski begitu, dia menduga keruhnya aliran sungai disebabkan oleh sisa sedimentasi dari ekplorasi awal berupa pembukaan lahan untuk membangun jalan. "Tanah dan material lain terbawa hingga tengah hutan atau aliran-aliran air. Namun sebenarnya proyek itu sudah tidak dilakukan lagi, ini hanya sisa-sisa dan hanya berlangsung sementara," pungkasnya. (ali/why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: