Kemarau Basah, Permintaan Droping Air Bersih di Cilacap Masih Rendah
Droping air bersih dari BPBD Kabupaten Cilacap terhadap daerah yang terdampak kekeringan.-JULIUS/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Meski Bulan Agustus biasanya menjadi puncak musim kemarau, tahun ini kondisi berbeda terjadi di Kabupaten Cilacap. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, hingga pertengahan bulan, permintaan droping air bersih masih sangat minim.
Hanya Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, yang tercatat mengajukan bantuan. Namun, menurut BPBD, hal itu lebih karena faktor pencemaran sumber air akibat banjir, bukan karena kekeringan.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Cilacap, Budy Setyawan, menjelaskan musim kemarau tahun ini tergolong kemarau basah. Artinya, meskipun masuk periode kering, intensitas hujan masih cukup tinggi sehingga suplai air di desa-desa rawan kekeringan relatif aman.
"Biasanya desa-desa seperti Karangkemiri dan Mandala di Kecamatan Jeruklegi sudah mengajukan droping sejak awal musim kemarau. Tapi tahun ini berbeda, karena sejak awal Agustus hujan ringan masih turun," katanya, Kamis (28/8/2025).
BACA JUGA:Selain Droping Air Bersih, Ini langkah BPBD Cilacap Atasi Bencana Kekeringan
Uniknya, BPBD justru menyalurkan air bersih ke daerah yang terdampak bencana banjir. Salah satunya di Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten.
"Air bersih kami alokasikan ke Kalijeruk karena sumber air di sana tercemar banjir sehingga tidak layak konsumsi," lanjut Budy.
Meski permintaan rendah, BPBD tetap menyiapkan skenario droping jika sewaktu-waktu terjadi kekeringan. Mengingat perubahan iklim tidak menutup kemungkinan adanya perubahan cuaca ekstrem secara tiba-tiba.
"Kami tetap standby. Begitu ada laporan dari desa terdampak kekeringan, tim langsung bergerak," tegasnya.
BACA JUGA:Permintaan Droping Air Bersih di Cilacap Mulai Menurun
Fenomena “kemarau basah” ini menjadi kabar baik bagi warga Cilacap, terutama yang biasanya kesulitan mendapatkan air bersih. Namun di sisi lain, BPBD tetap mengingatkan masyarakat agar tetap menghemat penggunaan air dan menjaga kebersihan sumber mata air.
"Kami tetap menghimbau masyarakat agar bijak dalam menggunakan air bersih jadi sehingga ketika terjadi bencana masyarakat masih memiliki cadangan air bersih sembari menunggu droping air bersih dari BPBD," pungkasnya. (jul)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

