Memetri Bumi, Penanda Musim Tanam
TRADISI : Pertunjukkan kuda lumping di lapangan Desa Gebangsari sebagai rangkaian kegiatan Memetri Bumi, kemarin. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS TAMBAK - Desa mempunyai perhitungan sendiri untuk memulai musim tanam. Di Desa Gebangsari Kecamatan Tambak, penanda memasuki musim tanam adalah perayaan memetri bumi. "Harus Jumat kliwon rangkaian acara memetri bumi. Sudah tradisi turun temurun. Memetri bumi juga bukan di bulan sura," jelas Kepala Desa Gebangsari Rokhmat, Jumat (12/10). Petani tidak akan mengolah sawah sebelum diadakan memetri bumi. Meskipun sudah mulai turun hujan ataupun sudah banyak air di areal persawahan. Padahal, dalam percepatan musim tanam, pengolahan tanah dijadwalkan mulai 1 Oktober lalu. Petani Desa Gebangsari masih memegang teguh tradisi. Petani tidak berani melangkahi adat. Sebab, musibah bakal menimpa petani. Apabila tidak sejalan dengan tradisi. Seperti hama lebih banyak hingga gagal panen. Peringatan memetri bumi diawali dengan doa bersama pada malam Jum'at Kliwon. Kegiatan tersebut berlangsung di cagar budaya Pertabatan Ampel Desa Gebangsari. Selanjutnya, tepat setelah berakhirnya shalat Jumat. Warga di masing-masing dusun menggelar tenongan. Warga dengan suka rela membuat selamatan. "Tidak ada paksaan kepada warga untuk membuat tenong. Justru karena sudah tradisi, wujud syukur, warga membuat tanpa disuruh. Dalam kegiatan memetri bumi juga ada kuda lumping dan wayang. Pagelaran wayang sebagai momen sakral, saat itulah bumi di ruwat," imbuh Rokhmat di kediamannya. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: