Pasokan Berkurang, Harga Gula Jawa Naik

Pasokan Berkurang, Harga Gula Jawa Naik

Pedagang di Pasar Sumpiuh menjual gula oplosan karena kelangkaan pasokan gula jawa murni. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS SUMPIUH - Sudah sepekan lebih harga gula jawa murni di pasaran melambung. Dari harga normal berkisar Rp 12 ribu melambung menjadi Rp 14 ribu per kilogram. Kenaikan harga dipicu kelangkaan barang. “Sejak adanya kenaikan harga, pedagang dijatah hanya bisa mendapat 20 kg sekali pasok. Padahal sebelumnya pedagang bisa memasok tanpa batasan,” ujar Siti, salah satu pedagang sembako di Pasar Sumpiuh, Jumat (5/10) kemarin. Menurutnya, pasokan yang dikurangi ini karena barangnya langka. Pemasok membagi-bagi jatah untuk sejumlah pedagang. Praktis sekarang ini mencari gula jawa murni cukup susah. Sehingga beberapa pedagang terpaksa memasok gula jawa yang dicampur gula pasir, karena harganya juga lebih murah. "Sekarang gula jawa banyak yang campuran. Itu gula jawa campuran dengan gula pasir. Lebih murah, sama dengan harga normal gula jawa murni Rp 12 ribu," ungkap Siti, sambil menunjukan gula jawa oplosan. Kelangkaan gula jawa diyakini karena terdampak musim kemarau. Sehingga menyebabkan nira yang dihasilkan berkurang. Akibatnya marak penjualan gula jawa oplosan. Rupanya, naiknya harga gula jawa ini hanya dinikmati pemasok. Sedangkan perajin gula jawa di Desa Plangkapan Kecamatan Tambak mengaku harga sama saja. Solihun misalnya menyatakan dia menjual gula jawanya ke pengepul dengan harga Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu. "Beda jauh harga gula jawa di penderes dengan yang di pasar. Sudah melalui beberapa tangan soalnya," ujar Solihun. (fij/why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: