Grebeg Sura, Gunungan Batik Diarak

Grebeg Sura, Gunungan Batik Diarak

Gunungan batik yang terbuat dari sapu tangan. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS BANYUMAS-Ratusan sapu tangan batik disulap menjadi gunungan oleh warga Desa Papringan Kecamatan Banyumas. Batik tersebut sebagai salah satu dari lima gunungan hasil bumi. "Di Desa Papringan ada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) batik sebagai mata pencaharian warga. Jadi dalam tradisi ruwatan, batik disertakan sebagai gunungan," jelas Sri Purwati, istri Kepala Desa Papringan, Selasa (2/10). Sapu tangan dalam gunungan merupakan batik tulis asli. Terdiri dari beragam motif seperti daun, bunga dan tumbuhan. Sapu tangan batik adalah hasil karya dari pelatihan dan lomba. Terpisah, Ketua Panitia Kartono menjelaskan tradisi ruwatan diselenggarakan setiap tahun dalam bulan Sura. Ruwatan sebagai wujud syukur atas kehidupan yang diberikan oleh Tuhan. Gunungan diarak sepanjang sekitar satu kilometer yang diikuti warga dari 32 RT. Start acara di masjid RT 6 RW 4 dan finish di Kantor Desa Papringan RT 2 RW 3. "Setelah sampai di balai desa, dalang mendoakan gunungan pala pendem atau hasil bumi. Setelah itu, gunungan pala pendem dibagikan ke warga," ujar Kartono. Namun, lanjutnya, untuk sapu tangan batik dikembalikan lagi ke KUBE. Khusus gunungan sapu tangan tidak dibagikan ke pengunjung acara. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: