Kekeringan, Panen Kedelai Tak Maksimal

Kekeringan, Panen Kedelai Tak Maksimal

TANAM KEDELAI : Petani di Kelurahan Kradenan memanen kedelai. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS SUMPIUH-Kekeringan berdampak pada hasil panen tanaman kedelai di Kecamatan Sumpiuh. Program bantuan tanam kedelai dari pemerintah di Kelurahan Kradenan hasilnya tidak memuaskan. "Dari lahan lima hektare tanaman kedelai, hanya sekitar dua hektare yang panen. Itu pun panennya tidak maksimal. Tanamnya kemarin telat. Sebagian tanaman tidak tumbuh karena kekurangan air," kata petani di Kelurahan Kradenan, Rojikun, Minggu (30/9). Dia mengairi sawahnya dengan pompa air. Supaya benih kedelai di lahan seluas 300 ubin dapat tumbuh. Dia mengairi sawah hingga tiga kali. Lantaran terlambat tanam, tanaman tidak dapat tumbuh sesuai harapan. "Kemarin padi belum panen. Di Kradenan panen tidak serentak. Jadi tanam kedelai telat dua minggu dari jadwal. Tidak tahu dapat kedelai berapa kilogram. Baru pertama kali tanam kedelai," ujarnya. Meski nyaris gagal panen kedelai, dia masih lega. Sebab, petani yang mendapatkan bantuan benih dan pupuk gratis tidak ada tuntutan target panen. Petani baru sebatas uji coba tanam kedelai di musim tanam ke tiga. Petani di Desa Bogangin, memilih cari aman. Pada musim tanam ke tiga membiarkan sawah bero. Pertimbangannya, realisasi tanam ke tiga sudah melewati kalender musim tanam. "Kami di Bogangin menolak untuk tanam kedelai. Tidak akan berhasil karena sudah terlambat tanam. Pucuk tanaman bundel," jelas petani Desa Bogangin, Muhamad Sahal. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: