Biaya Angkut Mahal, Petani Wangon Buat Jalan
GOTONG-ROYONG : Petani di Wangon, bersama warga melakukan pembuatan akses jalan. ALI IBRAHIM/RADARMAS WANGON - Petani yang memiliki lahan pertanian di sekitar Grumbul Slatri, Desa Wangon kerja keras membuat jalan usaha tani. Pasalnya, selama ini mereka harus memanggul hasil panennya sejauh 1,6 kilometer untuk mencapai jalan yang bisa dilalui kendaraan. "Biaya operasional membengkak. Karena tidak ada akses jalan yang dapat dilalui kendaraan atau gerobak. Sehingga karung harus diangkut manual oleh tenaga manusia sejauh 1,6 kilo," jelas Kepala Desa Wangon Subejo kemarin. Jika dinominalkan, petani harus mengeluarkan Rp 10 ribu per karung untuk biaya angkut dari lokasi panen ke lokasi yang terjangkau kendaraan. Padahal setiap panen ada lebih dari 100 karung yang harus diangkut. Kondisi inilah yang membuat warga sepakat membuat akses jalan di lahan sukaela dari para petani. "Pada Minggu lalu dilaksanaakan pembukaan akses jalan dengan panjang sampai 1 kilometer. Petani merelakan tanah sawahnya selebar 2,5 meter untuk dijadikan jalan," jelasnya. Lebih lanjut Subejo menjelaskan, pembukaan akses jalan sudah masuk Musrenbangdes 2016 dan baru terealisasi pada tahun 2018. Ratusan warga dan petani ikut dalam pembuatan jalan tersebut. "Diharapkan, setelah jalan selesai sampai dua sampai tiga bulan mendatang, petani tidak lagi mengeluhkan biaya angkut di areal sawah seluas 40 hektar tersebut," harapnya. Dalam kegiatan pembukaan akses jalan melibatkan seluruh warga, Pemdes Wangon, Babinsa Koramil Wangon dan Muspika Wangon. (ali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: