2 Titik di Pospam Wijahan Kemranjen Rawan Kecelakaan

2 Titik di Pospam Wijahan Kemranjen Rawan Kecelakaan

Pemudik Diminta Berhati-Hati BANYUMAS- Memasuki masa mudik Lebaran 2018, sejumlah ruas jalan di area Pos Pengamanan (Pospam) Wijahan, Kecamatan Kemranjen, mulai ramai kendaraan dari luar kota. Kepala Pospam Wijahan Aiptu Supriyono melalui anggota Pospam Wijahan Aipda Sutrisno mengimbau para pemudik memperhatikan dua ruas jalan ini karena dinilai rawan kecelakaan lalu lintas. "Jenis kerawanan macet dan kecelakaan terjadi di lintas simpang empat SPBU Kaligatel dan jalan depan Pasar Wijahan," kata dia, Senin (11/6). MELINTAS Sejumlah pemudik terpantau melintas di jalur Lingkar utara Sumpiuh, Senin (116). (FIJRI RAHMAWATIRADARMAS) Sedangkan untuk bidang kerawanan kriminalitas berada di Pasar Wijahan dengan jenis kerawanan pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan dan pencurian sepeda motor. "Pasar Wijahan dua kali pasaran, Senin dan Kamis. Tumpukan kendaraan hari ini terjadi karena hari pasaran, banyak penyebrang jalan dan parkir. Jadi arus kendaraan situasional, ketika bukan hari pasaran arus landai," papar Sutrisno. Sementara itu, jalur alternative arus mudik di jalur utama Pantai Selatan butuh penerangan. Pasalnya lampu penerangan jalan umum (LPJU) di jalur tersebut masih minim dan beberapa rusak. "Sayang belum sepenuhnya jalur tersebut mudah dilintasi. Sebagian ada yang gelap dan sebagian lagi ada jalan yang rusak," kata Sudarmono (44) salah seorang warga Kemranjen. Jalur yang paling layak dan lebar memang dari Buntu – Kroya – Nusawungu. Hanya saja di Kroya rawan kemacetan karena ada pasar dan perlintasan kereta api yang dekat dengan stasiun. Sedangkan untuk Kebarongan – Kroya - Nusawungu, ada kerusakan jalan di Pucung Lor yang cukup berat. "Sudah gelap jalannya rusak maka sangat tidak layak untuk jalur alternative. Apalagi kalau malam itu rawan sebab ada perlintasan kereta yang tanpa palang pintu," bebernya. Kepala Desa Karangjati Kecamatan Kemranjen Sutarso kepada Radarmas mempersilahkan kepada para pemudik untuk melintas jalur alternative yang lewat desanya. Meski belum semuanya terang namun dia menjamin aman. "Kami juga ikut membantu kelancaran arus mudik. Apalagi kalau ada yang menggunakan jalur alternative," kata dia. Sutarso menyebutkan biasanya kepadatan kendaraan di jalur utama membutuhkan jalur alternative. Salah satunya di jalur Wijahan – Danasri _ Nusawungu. jalur tersebut memang lewat Desa Karangjati Kecamatan Kemranjen. "Karena itu masyarakat juga kita minta ikut memberikan jaminan keamanan bagi para pemudik yang melintas," kata dia. Di sisi lain, terkait pemeliharaan rutin transisi jalur lingkar utara Sumpiuh-Tambak beberapa hari lalu menurut pengguna jalan hasilnya belum memuaskan. Sebab, masih ada beberapa titik lubang tersisa dan bergelombang. Awak truk asal Yogyakarta, Suranto menilai perbaikan jalan setengah-setengah. Padahal jalur lingkar utara menjadi pilihan banyak pengguna jalan. "Sering lewat jalur lingkar utara, lebih cepat lewat sini dari pada jalan nasional. Tapi perbaikan belum menjadikan jalan mulus. Kenapa tidak diperbaiki sekalian? Jangan hanya ditambal-tambal terus," usul Suranto yang sedang menepi di jalur lingkar utara. Suranto yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta menambahkan, memasuki ruas jalan nasional Tambak juga banyak yang bergelombang. Sehingga dia beserta rekannya harus lebih berhati-hati pada musim mudik lebaran. (fij/yan/why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: