Atap TK Pertiwi Tambak Banyumas Terancam Ambruk

Atap TK Pertiwi Tambak Banyumas Terancam Ambruk

Sudah Disurvei, Belum Ada Realisasi TAMBAK-Atap gedung Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Kecamatan Tambak mengalami kerapuhan. Susunan genteng pada bagian tengah atap sudah tidak rata lagi. Hal tersebut membuat Kepala TK Pertiwi Tambak, Tugini, resah. Sebagai pimpinan sekolah, Tugini khawatir kerusakan bertambah parah. "Takut kalau sampai atap ambruk. Terus ada anak-anak di dalam kelas. Tapi harapannya jangan sampai terjadi seperti itu," kata Tugini, Rabu (6/9). MELENGKUNG Atap gedung TK Pertiwi Kecamatan Tambak terlihat melengkung karena kayu-kayu penyangganya sudah rapuh. Menurut dia, TK Pertiwi Tambak sejak 2015 mengusulkan dua bidang kegiatan, yakni alih status dari swasta menjadi negeri dan pembangunan gedung TK Pertiwi. Tidak lama berselang dari pengajuan usulan, TK Pertiwi mendapatkan respon. Pemerintah Kabupaten Banyumas, dinas pendidikan dan cipta karya melakukan survei ke TK Pertiwi. "Sudah ada kunjungan tiga kali untuk survei. Kesimpulan dari survei adalah alih status dan pembangunan gedung dapat terealisasi dengan syarat sudah mempunyai lahan baru untuk lokasi pembangunan," kata Tugini yang sejak 1986 bertugas di TK Pertiwi Tambak. Usulan alih status dan pembangunan gedung baru didasari oleh beberapa pertimbangan. Selain kondisi atap yang rapuh, yakni jumlah murid yang terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan TK Pertiwi Tambak membatasi siswa yang mendaftar. Lantaran ruang kelas sempit. Ada satu ruang disekat menjadi kantor sekaligus ruang kelas. Kemudian, hingga 2017 ini TK Pertiwi Tambak sudah akreditasi B. "Artinya TK Pertiwi ini dibutuhkan masyarakat untuk pendidikan anaknya. Sekarang jumlah murid ada 60 anak dibagi menjadi 2 kelas. Guru ada empat termasuk saya," ujar Tugini di sela kesibukannya. Usulan alih status TK Pertiwi Tambak dari swasta menjadi negeri juga berkaitan dengan persoalan dana. Selama ini, wali murid berperan serta aktif dalam pembiayaan kebutuhan sekolah. Sehingga ketika sudah berstatus negeri dapat meringankan wali murid. "TK Pertiwi membeli satu unit komputer dan printer dari musyawarah dengan wali murid. TK sudah mendesak untuk mempunyai komputer. Sebab, sekarang apa-apa online. Lalu sangat merepotkan dan banyak biaya ketika harus ke rental terus menerus. Akhirnya sepakat membeli seperangkat komputer dengan biaya bersama wali murid," ujar Tugini. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: