Pedagang Pasar Tradisional di Banyumas Masih Terjerat Rentenir
BANYUMAS-Masih banyak pedagang di pasar tradisional yang terjerat hutang untuk menambah modal usahanya kepada rentenir atau bank 'ucek-ucek'. Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat kegiatan sarasehan dengan Pedagang Pasar Ajibarang Rabu (19/7). Ganjar mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut pedagang harus beralih ke lembaga perbankan yang terpercaya. Apalagi di wilayah Ajibarang banyak lembaga perbankan yang selama ini sudah terpercaya dalam penyaluran kredit untuk pedagang. "Harus beralih dari meminjam ke rentenir karena jika kita meminjam Rp 500 ribu, harus mengembalikan Rp 600 ribu dalam 12 hari. Setiap hari Rp 50 ribu untuk mengangsur, dan sebelum selesai angsuran biasanya menambah lagi pinjaman, angsuran setiap hari juga besar lagi. Kapan pedagang akan berkembang,"tegasnya. Dari lembaga perbankan yang ada, lanjut Ganjar, mempunyai program Kredit Usaha Rakyat dengan pinjaman minimal Rp 1 juta dan maksimal pinjaman Rp 25 juta yang dapat dinikmati pedagang yang mempunyai usaha. Selain persyaratan yang mudah, juga bunga per bulan rendah. "Daripada meminjam ke rentenir, bunganya bisa lebih murah jika mengambil pinjaman KUR ke lembaga perbankkan yang terpercaya. Selain itu, pedagang bisa menabung yang pinjamannya dilindungi,"katanya. Ganjar berharap, pedagang di pasar tradisional khusunya jangan tergiur oleh kemudahan dari rentenir karena lama-kelamaan akan menjerat dan menyebabkan usaha berjualannya tidak berkembang. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: