Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Gelar Pembukaan MPLS di Kodim 0701/Banyumas

Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Gelar Pembukaan MPLS di Kodim 0701/Banyumas

PURWOKERTO-Sebanyak 1500 siswa baru dari sekolah Lembaga Pendidikan Muhammadiyah meliputi SMP/MTs, SMA/SMK/MA Muhammadiyah di wilayah Purwokerto dan sekitarnya, mengikuti upacara pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Lapangan Kodim 0701/Banyumas dengan pembina upacara Dandim 0701/BMS, Letkol Inf Erwin Eka Gita Yuwana, Senin (17/7) mulai pukul 07.00. Ketua Dikdasmen PDM Banyumas, Warmanto menegaskan, pihaknya akan mengawal pelaksanaan MPLS tahun pelajaran 2017-2018 agar tidak menyalahi Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). Selain itu, pihaknya juga memastikan MPLS jauh dari kekerasan, bullying, tindak, moral dan kegiatan yang tidak bernilai edukatif. "Kami juga ingin memastikan bahwa momentum tahun pelajaran baru ini menjadi masa-masa yang dikenal bukan dengan hal-hal konyolnya, melainkan waktu yang menyenangkan, edukatif dan bermanfaat dalam melatih kedewasaan dan pola pikir para siswa,"tegasnya usai kegiatan. Menurut dia, berbagai pihak selain kepala sekolah dan guru, serta masyarakat, juga harus mengawasi pelaksanaan MPLS. Orang tua dan masyarakat juga harus turut berperan mengawasi kegiatan awal sebelum pembelajaran tahun pelajaran baru dimulai tersebut. Dengan demikian, MPLS yang selama ini identik dengan perploncoan dan kekerasan ini bisa benar-benar hilang. "Kekerasan, bulllying bukan budaya pendidikan kita, alangkah baiknya jika MPLS diisi dengan hal positif seperti meningkatkan motivasi belajar, saling menunjukkan bakat atau peduli dengan lingkungan sekitar, itu baru budaya kita,"imbuhnya didampingi Ketua PDM Banyumas Ibnu Hasan dan ketua panitia kegiatan Agus Suyono. Dandim 0701/BMS, Letkol Inf Erwin Eka Gita Yuwana mengatakan, untuk pembukaan MPLS perlu adanya pembinaan kepribadian. Menurutnya, saat ini anak-anak muda rentan terpengaruh informasi-informasi yang tidak jelas. "Mulai dari terorisme, radikalisme, dan isu tentang perpecahan. Makanya mulai saat ini, kewaspadaan di tingkat sekolah menjadi sangat penting untuk ditanamkan, wawasan tentang kebangsaan menjadi sangat perlu dilakukan,"tegas Dandim. Dengan adanya kegiatan tersebut, lanjut Dandim, pemberian materi ke siswa baru terkait tentang pemahaman Pancasila, Undang-Undang Dasar, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika harus disampaikan secara rutin bukan hanya pada saat kegiatan MPLS. (adv/gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: