Harga Cabai Rawit Turun

Harga Cabai Rawit Turun

PURWOKERTO- Harga bumbu dapur di pasar tradisional yang beberapa waktu lalu mengalami lonjakan, mulai mengalami penurunan. Harga cabai rawit merah, yang sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram, sudah satu minggu ini menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Penjual Sayuran di Pasar Manis Purwokerto, Lasem mengatakan, harga cabai rawit turun karena stok yang sudah stabil dari petani di Banyumas dan tengkulak. Dia mengaku mengambil stok cabai rawit yang merupakan produk lokal Banyumas. "Harganya jadi bisa lebih murah, dijual lagi juga tidak mahal," ujarnya, Senin (10/7). Meskipun stok cabai rawit sudah melimpah dan harga jual mulai stabil, dia tetap menyediakan stok seperti saat harga cabai rawit masih tinggi, yaitu dua kilogram. Menurutnya, stok tersebut dapat cukup, sehinga tidak perlu menimbun cabai rawit terlalu lama. "Kalau lakunya lama, cabai rawit cepat busuk dan tidak bisa dijual lagi," ujar Lasem. Namun, dengan harga cabai rawit yang mulai stabil ini, Lasem pembeli mulai berani membeli dalam jumlah banyak. Tidak seperti saat harga masih tinggi, rata-rata pembeli membeli paling banyak seperempat kilogram, sekarang bisa mencapai satu kilogram. Penurunan harga cabai juga diikuti dengan harga cabai merah besar. Harga saat ini Rp 20 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 40 ribu per kilogram. Selain itu, untuk cabai hiju dari harga Rp 25 ribu turun menjadi Rp 18 ribu per kilogram. Dan harga cabai rawit hijau sekarang Rp 25 ribu setelah, sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram. Berbeda dengan harga cabai rawit yang mulai stabil, harga bawang putih kating juga mengalami penurunan, tetapi masih tinggi. Hingga Senin (10/7) kemarin, harga bawang putih kating Rp 50 ribu dari sebelumnya Rp 80 ribu per kilogram. "Stoknya sudah mulai datang, tidak jarang seperti pas menjelang Lebaran kemarin," tutur penjual bumbu di Pasar Manis Purwokerto, Agus Riyadi. Sedangkan harga bawang putih apel masih tetap Rp 25 ribu per kilogram, serupa dengan harga bawang merah yaitu Rp 40 ribu per kilogram. Untuk menunjang stabilisasi harga, Bulog Subdivi Regional (Subdivre) IV Banyumas, melanjutkan gerakan stabilisasi pangan meskipun sudah lewat lebaran. Komoditas yang ditambah seperti bawang putih lima ton, minyak goreng 9.000 liter, gula pasir, dan daging kerbau yang masih menunggu kiriman dari Bulog pusat. "Saat ini persediaan gula pasir 1.500 ton, minyak goreng 50 ribu liter, dan bawang putih ada enam ton. Kalau beras masih mencukupi," ujar Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog Subdivre Banyumas, M Priyono. Dia menjelaskan, gerakan stabiltasi pangan ini menyeasar ke pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah eks Karesidenan Banyumas, car free day di GOR Satria, dan halaman kantor Bulog Banyumas. Untuk harga masing-masing komoditas yang dijual pun lebih murah, seperti gula pasir dijual Rp 12.500 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp 11.000 per kilogram, bawang putih Rp 38.000 per kilogram, bawang merah Rp 28.000 per kilogram, dan daging kerbau Rp 80.000 per kilogram. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: