Jembatan Baru di Banjarnegara Buka Akses Dua Dusun Terpencil

Jembatan Baru di Banjarnegara Buka Akses Dua Dusun Terpencil

Wakil Bupati Banjarnegara Wakhid Jumali saat meletakan batu pertama dan meninjau kegiatan pembangunan jembatan pada kegiatan TMMD di Desa Kaliajir.-Kominfo Banjarnegara Untuk Radarmas-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Akses antara dua dusun terpencil di Kabupaten Banjarnegara segera terbuka. Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2025 resmi dimulai di Desa Kaliajir, Kecamatan Purwanegara, dengan target utama pembangunan jembatan penghubung sepanjang 20 meter yang akan menjadi jalur vital bagi warga.

Jembatan yang menghubungkan Dusun Sabrang Kidul, Desa Kaliajir, dan Dusun Pakuran, Desa Pucung Bedug, dibangun untuk menjawab kebutuhan warga akan akses transportasi dasar, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar infrastruktur, tetapi bagian dari upaya strategis pengentasan ketimpangan wilayah.

“Harapannya, jembatan ini bisa mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat. Ketika anak-anak lebih mudah ke sekolah, warga lebih cepat ke fasilitas kesehatan, dan hasil pertanian lebih lancar didistribusikan, maka kesejahteraan akan ikut terdongkrak,” ujar Wakhid, Rabu (7/5/2025).

Wakhid juga menekankan bahwa TMMD merupakan kerja lintas sektor yang menuntut partisipasi aktif warga desa. “Ini bukan proyek sepihak. TMMD adalah gotong royong antara TNI, pemerintah, dan masyarakat. Kita optimalkan agar hasilnya bukan hanya fisik, tapi juga menguatkan solidaritas sosial,” katanya.

BACA JUGA:Layanan BPOM Kini Hadir di Banjarnegara, Tak Perlu ke Purwokerto Lagi

BACA JUGA:205 Desa di Banjarnegara Masuk Zona Merah Bencana, BPBD: Waspadai Longsor hingga Puting Beliung

Kepala Staf Kodim 0704/Banjarnegara, Mayor Arm Aris Khaerudin, yang menerima penyerahan program kerja TMMD dari Wakil Bupati menjelaskan, kegiatan akan berlangsung selama 30 hari, dari 6 Mei hingga 4 Juni 2025.

Selain jembatan, program ini juga mencakup pembangunan satu unit pos kamling, rehabilitasi tiga rumah tidak layak huni (RTLH), serta layanan sosial seperti donor darah, penyuluhan kesehatan, dan pelayanan KB.

“Fokus utama kita memang pembangunan jembatan. Tapi TMMD juga menyasar aspek nonfisik, karena ketahanan desa tak hanya diukur dari infrastruktur, tapi juga dari kesiapan warganya dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi,” ujar Aris.

Wakil Bupati bersama Forkopimda dan sejumlah kepala OPD turut meninjau lokasi proyek di akhir acara. Mereka juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan pos kamling dan RTLH, sebagai simbol dimulainya kerja kolektif membangun desa dari pinggiran.

Program TMMD tahun ini dianggap strategis karena menyasar wilayah dengan mobilitas terbatas. Tanpa jembatan, warga Dusun Pakuran dan Sabrang Kidul harus memutar jauh melewati jalur sungai, yang kerap sulit diakses saat musim hujan.

Proyek ini diharapkan akan menjadi pintu masuk percepatan pembangunan di kawasan Purwanegara yang masih tergolong tertinggal. (jud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: