Peran Dompet Digital Meningkatkan Perilaku Konsumtif Generasi Z

Peran Dompet Digital Meningkatkan Perilaku Konsumtif Generasi Z

Transaksi sekali sentuh dengan Qris Tap--

Di sisi lain, hanya 30% yang merasa lebih dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Sebanyak 27% responden justru merasa lebih boros dalam penggunaan uang sejak beralih ke transaksi digital.

Bagaimana Dompet Digital Mendorong Perilaku Konsumtif?

Perusahaan penyedia dompet digital terus bersaing dalam menarik pengguna baru dengan berbagai promosi yang menggoda.

BACA JUGA:ShopeePay, Dompet Digital yang Jadi Favorit Anak Muda

BACA JUGA:Lebaran 2025 Makin Tenang! Begini Cara Menabung di Dompet Digital dengan Efektif

Cashback, diskon besar, dan berbagai program loyalitas dapat membuat pengguna merasa lebih mudah mengeluarkan uang tanpa berpikir panjang.

Ketersediaan promosi ini sering kali membuat seseorang membeli barang atau jasa yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Padahal, meskipun mendapatkan diskon, uang tetap keluar dan akumulasi belanja kecil bisa menjadi besar dalam jangka panjang.

Sebagai contoh, jika seseorang membeli produk seharga Rp100.000 dengan diskon 60%, ia tetap harus mengeluarkan Rp40.000.

Akibatnya, banyak orang yang justru merasa mendapatkan keuntungan dari diskon, padahal mereka tetap membelanjakan uang mereka.

Dampak Perilaku Konsumtif Akibat Dompet Digital

Meningkatnya konsumsi masyarakat akibat kemudahan transaksi non-tunai sebenarnya memiliki dampak positif dan negatif. Dari sisi ekonomi, konsumsi yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan bisnis dan lapangan kerja.

BACA JUGA:Dompet Digital QRIS, Bisakah Digunakan untuk Bayar Tol?

BACA JUGA:Belanja Buka Puasa Makin Praktis! Manfaat dan Promo Menarik Dompet Digital di Ramadan

Sebagai contoh, pada tahun 2018, Gopay memiliki 420.000 mitra usaha, yang sebagian besar adalah UMKM. Kehadiran dompet digital membantu para pelaku usaha kecil untuk berkembang dengan adanya fasilitas transaksi yang lebih cepat dan efisien.

Namun, perilaku konsumtif yang berlebihan juga bisa berdampak negatif, terutama pada kesehatan finansial individu. Pengguna dompet digital yang tidak memiliki kontrol dalam pengeluaran bisa terjebak dalam utang atau mengalami masalah keuangan dalam jangka panjang.

Berutang sendiri tidak selalu buruk jika dilakukan secara produktif, misalnya untuk membeli aset yang nilainya meningkat.

Namun, jika utang digunakan untuk memenuhi gaya hidup konsumtif, ini bisa menjadi ancaman bagi kesejahteraan finansial seseorang di masa depan.

Cara Menghindari Perilaku Konsumtif Akibat Dompet Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: