Kondisi Hutan Perhutani Wanayasa Memburuk, Warga Desak Langkah Konkret

Penampakan hutan Jatilawang Wanayasa.-Relawan Konservasi SDA Banjarnegara-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kerusakan hutan di Kecamatan Wanayasa semakin memprihatinkan. Sejumlah perwakilan warga telah mengadu langsung kepada Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, terkait dampak lingkungan akibat perambahan hutan.
Menindaklanjuti keluhan tersebut, pihak Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Karangkobar mulai melakukan pemetaan dan inventarisasi terhadap kawasan hutan yang terdampak.
Slamet, anggota DPRD Banjarnegara dari Fraksi Demokrat sekaligus perwakilan warga, menyoroti parahnya kerusakan vegetasi di hutan Perhutani yang berakibat langsung pada masyarakat sekitar.
“Hutan mengalami kerusakan yang serius, menyebabkan ancaman longsor, banjir bandang, dan hilangnya beberapa mata air. Akibatnya, warga terpaksa mengonsumsi air yang tidak layak,” ungkapnya.
BACA JUGA:Perambahan Hutan di Kecamatan Wanayasa Berdampak Parah, Warga Mengadu ke Bupati
BACA JUGA:Warga Kalideres Minta Pemkab Banjarnegara Segera Selesaikan Perambahan Hutan
Ia juga mengungkapkan, perambahan hutan di kawasan tersebut telah berlangsung selama puluhan tahun tanpa adanya langkah tegas dari pihak terkait.
“Puluhan hektar hutan telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian sayuran. Jika ini terus dibiarkan, pemukiman warga akan semakin terancam oleh bencana alam,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Kepala BKPH Karangkobar, Pratikno, menyatakan bahwa pihaknya telah mulai melakukan pendataan bahkan sebelum audiensi dengan warga berlangsung.
“Kami masih dalam tahap pendataan terkait kondisi hutan yang dikeluhkan warga. Sejumlah institusi pemerintah juga telah berkomunikasi dengan kami terkait permasalahan ini,” jelasnya, Jumat (14/3/2025).
Menurut Pratikno, pihaknya berkomitmen untuk menyediakan data yang dibutuhkan guna menentukan langkah selanjutnya dalam mengatasi permasalahan ini.
“Kami terus berproses dan berharap ada sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, serta Perhutani dalam mencari solusi terbaik,” tambahnya.
Masyarakat berharap ada langkah nyata dari Perhutani serta pemerintah daerah untuk segera menangani permasalahan ini agar dampak lingkungan tidak semakin parah dan mengancam kehidupan warga sekitar. (jud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: