Longsor Terus Mengancam Banyumas

Longsor Terus Mengancam Banyumas

BANYUMAS-Bencana tanah longsor maupun tanah bergerak terus membayangi warga yang bermukim di daerah rawan bencana. Pasalnya, saat ini hujan masih turun dengan intensitas tinggi. Sejumlah bencana telah terjadi. Tebing setinggi 5 meter milik Rasam (51) warga RT 2 RW 6 Desa Karangmangu Kecamatan Purwojati longsor dan menimpa dapur rumah, Minggu (13/11) pukul 01.30. Tidak ada korban jiwa,namun kerugian diperkirakan mencapai Rp 1.5 juta. Muspika bersama warga melakukan pembersihan material longsor tebing yang berada di belakang rumah Rasam. Selain di Purwojati, Rumah Juli Subekti (30) warga Grumbul Cikopeng Desa Kedunggede Kecamatan Lumbir juga terdampak oleh bencana retaknya jalan nasional. Rumah Juli akhirnya dibongkar untuk diperbaiki karena kondisinya membahayakan. Sejak seminggu terakhir, tanah di rumahnya terus ambles. Pembongkaran rumah dilakukan oleh warga, Muspika, Tagana, BPBD, pemdes dan Pramuka Peduli Kwaran Lumbir pada Minggu (13/11) mulai pukul 08.00. Pemilik rumah Juli menjelaskan, kondisi lantai di rumahnya terus menerus ambles sehingga membuat kontruksi rumah bergeser dan menggantung. Khawatir roboh, rumah tersebut akhirnya dibongkar untuk diperbaiki dengan alasan tanah labil dapat menyebabkan keluarga sewaktu-waktu tertimpa rumah jika ambruk. "Terpaksa rumah dibongkar untuk diperbaiki karena tiang rumah juga sudah menggantung dan kontruksi bergeser. Keluarga takut jika sewaktu-waktu ada gerakan tanah yang kemudian rumah ambruk saat keluarga ada di dalam rumah,"jelas Juli, Minggu (13/11). Juli menlanjutkan, setiap hujan turun dalam malam hari,ia bersama keluarga memilih mengungsi ke rumah orang tuanya karena kondisi tanah yang terus bergerak. Bahkan saat ditinggal keluar rumah, ia bersama istri pulang sudah mendapati kursi bergeser dan tiang menggantung karena tanah ambles di dalam rumah. "Kalau tidur ke rumah orang tua istri yang berada di 50 meter belakang rumah. Kemudian jika hujan turun selalu mengungsi juga. Walaupun sudah ada penanganan dari pihak terkait, namun kami tetap was-was,"katanya. Salah satu perangkat desa setempat Leman menjelaskan, selain rumah Juli, ada tiga rumah lain yang terancam akibat tanah bergerak yang juga menyebabkan jalan nasional ambles. Di Desa Sawangan Wetan Kecamatan Patikraja, juga terjadi bencana amblesnya jalan penghubung antar desa, Minggu (13/11) pukul 05.00. Akibatnya, jalur penghubung Desa Sawangan Wetan Patikraja dengan Desa Tipar Kecamatan Rawalo terancam putus. Panjang jalan yang ambles mencapai 20 meter dan lebar 3 meter. Sehingga hanya roda dua yang bisa melintas. Di Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok, jembatan jalan desa amblas dengan panjang 2 meter, lebar 3 meter dan kedalam. 60 sentimeter. Warga dan muspika serta pemerintah desa kemudian membuat jembatan darurat.(gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: