Bencana Hantui Wilayah Banyumas

Bencana Hantui Wilayah Banyumas

Guyuran Hujan Secara Beruntun BANYUMAS - Hujan deras yang terjadi sejak Sabtu hingga Minggu (12-13/11) di Wilayah Kabupaten Banyumas, mengakibatkan beberapa wilayah terdampak bencana. Bencana yang terjadi di antaranya tanah bergerak, longsor dan amblesnya jalan serta jembatan. Komandan Tagana Banyumas, Ady Chandra mengatakan, tanah bergerak mengancam rumah warga Grumbul Cikopeng Desa Kedunggede, Lumbir. Tercatat empat rumah mengalami kerusakan sedang dan berat, bahkan sudah tidak layak huni. "Satu di antaranya rumah milik Juli Subekti, hari ini (kemarin, red) telah dibongkar oleh warga dan relawan dari Pramuka Peduli Kwarran Lumbir, Tagana, Senkom Mitra Polri, Koramil Lumbir, dan Kecamatan Lumbir, agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah," kata Ady dalam keterangan persnya, Minggu (13/11). Bencana longor terjadi di Grumbul Sangrahan, Desa Karangmangu RT 02 RW 06, Purwojati. Longsor terjadi pada tebing setinggi 5 meter yang menimpa warung milik Rasam. Kejadian sekitar pukul 01.20 WIB dan kerugian ditaksir lebih kurang Rp 1,5 juta. Dinding ukuran 6x8 meter yang biasa untuk tidur rusak dan ayam tertimbun tanah. "Paginya, Muspika Purwojati, perangkat desa beserta warga bergotong royong memindahkan longsoran tebing menggunakan mobil dan gerobak," ujarnya. Longsor juga terjadi di Desa Windujaya RT 02 RW 03, Kedungbanteng. Talud setinggi 4 meter dan panjang 8 meter longsor hingga menutupi badan jalan yang mengakibatkan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Longsor terjadi pada hari Sabtu (12/11) pukul 21.00 WIB. Pagi harinya, langsung dilaksanakan pembersihan material longsor oleh Tagana, Koramil Kedungbanteng dan warga masyarakat sekitar. "Pukul 11.30 WIB tadi (kemarin, red) jalan sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda empat," jelasnya. Sedangkan jalan dan jembatan ambles terjadi di Grumbul Semanding, Desa Sawangan Wetan RT 03 RW 06, Patikraja dan Desa Gununglurah RT 05 RW 01 dan RT 06 RW 01, Kecamatan Cilongok. Jalan ambles sepanjang 20 meter, lebar 2,5 meter, kedalaman 60 cm, merupakan jalan kabupaten yang menghubungkan jalur alternatif Patikraja ke Cilongok. Kerugian ditaksir lebih kurang Rp 50 juta. "Anggota Koramil Patikraja, Polsek Patikraja dan masyarakat telah membersihkan material. Sedangkan penanganan lanjut akan dilaksanakan perbaikan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas," ujarnya. Untuk jembatan ambles sepanjang 2 meter, lebar 3 meter, kedalaman 60 centimeter, merupakan jembatan desa. Kerugian ditaksir lebih kurang Rp 3 juta. Anggot Koramil Cilongok serta masyarakat melaksanakan pembuatan jembatan darurat dari bambu. Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas, Prasetyo Budi Widodo, mengimbau kepada warga untuk selalu waspada. Sebab cuaca yang tidak menentu sering menyebabkan bencana alam. "Kepada masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaannya apabila siang hari cuaca panas dan terik, kemudian menjelang sore mendung atau awan tebal tiba-tiba ada yang disertai dengan angin yang kencang. Hal tersebut merupakan tanda-tanda akan ada hujan lebat yang disertai angin kencang," kata Prasetyo. (why/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: