40 Terduga Teroris Ditangkap, Jelang Pelantikan Presiden

40 Terduga Teroris Ditangkap, Jelang Pelantikan Presiden

JAKARTA – Sudah 40 terduga teroris ditangkap sepuluh hari jelang pelantikan Presiden. Sejak Kamis (10/10) hingga Rabu (16/10) siang sudah 36 terduga teroris diamankan Densus 88. Sementara pada Rabu (16/10) malam hingga Kamis (17/10), empat terduga teroris ditangkap. Mereka siap beraksi pada even-even besar. Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal mengatakan Tim Densus 88 menangkap seorang terduga teroris di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (16/10) sekitar pukul 21.20 wib. Pelaku diketahui bernama Adnan Aulia alias Aulia alias Gondrong. Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan Adnan Aulia alias Aulia alias Gondrong diduga terkoneksi dengan penangkapan empat terduga teroris di Lampung. “Seperti disampaikan Mabes Polri, seluruh terduga teroris punya keterkaitan dengan kelompok Abu Zee pimpinan JAD Bekasi dan perekrut Abu Rara pelaku penyerangan ke Pak Wiranto, termasuk empat yang di Lampung,” kata Argo usai konferensi pers di Gedung Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Kamis (17/10). Selain itu, Argo menyebut, Adnan yang sehari-hari bekerja sebagai penjual ikan hias ini juga diduga terliibat dalam kelompok media sosial pendukung ISIS atau Daulah, serta ikut berbaiat kepada pimpinan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi. Upaya penangkapan karena diduga Adnan mampu merakit sebuah bom ponsel untuk disiapkan sebagai aksi bom bunuh diri. Dan saat ditangkap, anggota berhasil temukan dua switching bom tersebut. “Informasi yang diterima, bom itu akan digunakan yang bersangkutan melakukan amaliyah dengan aksi bom bunuh diri, dimana sasaran targetnya adalah tempat hiburan atau even-even besar di daerah Lampung,” ungkap Argo. Sementara itu, Wakapolres Bekasi AKBP Luthfie Sulistiawan yang langsung ikut hadir dalam proses penggerebekan di rumah Adnan di Jalan Raya Papan Mas, RT 07/04, Kelurahan Setia Mekar, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi menyatakan, penangkapan merupakan hasil pengembangan terduga teroris di Lampung. “Tadi sudah dilakukan penggeledahan, seluruh ruangan sudah dilakukan pengecekan oleh Densus dan jibom, ditemukan dua switching, kemudian ada bubuk-bubuk flash powder, termasuk ditemukan buku kaitannya dengan jihad,” ujar AKBP Luthfie di lokasi, Kamis (17/10) dini hari. Luthfie menjelaskan, di lokasi penangkapan ini hanya ada satu orang terduga teroris yang ditangkap dan langsung diamakan ke markas Densus 88 “tersangka sedang didalami ke markas Densus 88, sedangkan dua orang adiknya tidak ada kaitannya, mungkin akan kita pulangkan,” tutup Luthfie. Terpisah, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, sampai saat ini upaya preventif strike tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri terhadap para terduga teroris kembali bertambah menjadi 40 tersangka sampai dengan, Kamis (17/10). “Jadi, kemarin ada 36 terduga teroris ditangkap. Dan pada hari ini, bertambah 4 orang jadi total 40 terduga teroris yang ditangkap hingga hari ini, keempat terduga teroris tambahan yang ditangkap yakni OA, W, A dan A alias Aulia,” kata Dedi di Mabes Polri, Kamis (17/10). Dedi menjelaskan, untuk tersangka OA, W, dan A merupakan sama-sama bagian dari JAD Cirebon. Adapun untuk penangkapan OA yang dilakukan di wilayah Bandung, yang bersangkutan diketahui sudah merakit bom dan menyiapkan aksi teror atau amaliyahnya. “Sasaran targetnya markas kepolisian, tempat ibadah dan anggota polri yang sedang bertugas. Dan untuk dua terduga lain W dan A juga masuk kelompok JAD Cirebon, perannya sendiri sama dengan OA merencanakan aksi teror,” ungkap Dedi. Satu tersangka lainnya yang ditangkap berinisial A alias Aulia alias Gondrong di daerah Tambun, Bekasi. Dia masuk jaringan JAD Bekasi. Perannya yaitu terlibat kelompok Abu Zee dengan menyiapkan serangan pengemboman dengan sasaran markas polisi dan anggota. “Barang bukti yang diamankan yaitu ada bahan peledak. Kemudian switching bom, alat komunikasi, baut, paku, buku dan kartu identitas,” katanya. Dedi menegaskan, tim Densus terus bekerja melakukan upaya pencegahan dan penangkapan terhadap terduga terorisme. Ia pun membantah bahwa operasi yang dilakukan Densus terkait dengan pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang. “Upaya yang dilakukan Densus di beberapa wilayah khususnya di luar Jakarta tidak ada kaitan dengan upaya proses pelantikan presiden dan wapres. Ini murni sesuai fakta hukum, sesuai hasil pemeriksaan tersangka yang ditangkap karena ada indikasi pelaku ini akan melakukan aksi terorisme di beberapa wilayah,” ujarnya.(Mhf/gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: