7 Kendala yang Kerap Dijumpai di Mobil Listrik

7 Kendala yang Kerap Dijumpai di Mobil Listrik

isi daya mobil listrik--

RADARBANYUMAS.CO.ID - Mobil listrik semakin menjadi pilihan bagi banyak orang yang ingin berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan menikmati efisiensi energi yang lebih tinggi.

Dengan teknologi yang terus berkembang, kendaraan listrik menawarkan kenyamanan serta biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan mobil berbahan bakar fosil.

Namun, meskipun memiliki banyak keunggulan, mobil listrik juga memiliki beberapa kendala yang perlu diperhatikan oleh pemiliknya agar pengalaman berkendara tetap optimal.

1. Daya Tahan dan Degradasi Baterai

Baterai merupakan komponen utama dalam mobil listrik yang sangat menentukan performa dan daya tahan kendaraan. Seiring waktu, baterai mengalami degradasi yang dapat mengurangi kapasitas penyimpanan energinya.

BACA JUGA:Daftar 7 Mobil Listrik yang Masuk Nominasi Mobil Listrik Terbaik di IIMS 2025

BACA JUGA:Seres E1, Mobil Listrik Kompak yang Mampu Menempuh Ratusan Kilometer

Penyebab utama degradasi ini adalah siklus pengisian dan pengosongan yang tidak optimal, suhu ekstrem, serta kebiasaan pengisian daya hingga penuh atau membiarkan daya terlalu rendah dalam waktu lama.

Untuk mengatasi masalah ini, pemilik mobil listrik disarankan untuk menjaga level daya baterai dalam kisaran 20% hingga 80% dan menghindari pengisian hingga penuh secara terus-menerus kecuali saat diperlukan untuk perjalanan jauh.

Selain itu, parkir di tempat yang sejuk dan terhindar dari suhu ekstrem juga dapat membantu memperlambat degradasi baterai.

2. Jarak Tempuh yang Terbatas

Meskipun teknologi baterai terus berkembang, jarak tempuh mobil listrik masih menjadi tantangan bagi banyak pengguna. Rata-rata mobil listrik memiliki jarak tempuh antara 200 hingga 500 km per pengisian daya penuh, tergantung pada model dan kapasitas baterai.

BACA JUGA:Mulai Rp184 Juta! Inilah 7 Mobil Listrik Canggih dengan Harga Terjangkau

BACA JUGA:Hyundai Ioniq 5: Mobil Listrik Masa Depan yang Menjanjikan

Bagi mereka yang sering melakukan perjalanan jauh, keterbatasan ini bisa menjadi kendala terutama jika infrastruktur stasiun pengisian daya masih terbatas.

Untuk mengatasi masalah ini, pemilik mobil listrik perlu merencanakan perjalanan dengan baik dan memastikan bahwa ada cukup stasiun pengisian daya di sepanjang rute yang akan dilalui.

Menggunakan mode berkendara hemat energi dan menghindari akselerasi yang terlalu agresif juga dapat membantu mengoptimalkan konsumsi daya dan memperpanjang jarak tempuh kendaraan.

3. Waktu Pengisian Daya yang Lebih Lama

Salah satu kendala utama dalam penggunaan mobil listrik adalah waktu pengisian daya yang relatif lebih lama dibandingkan pengisian bahan bakar konvensional.

BACA JUGA:Tips Merawat Mobil Listrik Agar Awet dan Tetap Prima

BACA JUGA:5 Fitur Canggih Mobil Listrik VinFast VF 3, Utamakan Keamanan

Pengisian daya di rumah menggunakan charger standar bisa memakan waktu 6 hingga 12 jam, sementara pengisian daya di stasiun fast charging dapat memakan waktu sekitar 30 menit hingga satu jam untuk mencapai 80% kapasitas.

Solusi untuk masalah ini adalah dengan memasang charger berdaya tinggi di rumah jika memungkinkan, sehingga waktu pengisian bisa lebih cepat.

Selain itu, pengguna mobil listrik juga dapat memanfaatkan waktu saat mobil diparkir di kantor atau tempat umum yang menyediakan fasilitas pengisian daya untuk mengisi ulang baterai secara bertahap.

4. Ketersediaan Stasiun Pengisian Daya yang Terbatas

Di beberapa wilayah, infrastruktur pengisian daya masih belum merata, sehingga sulit bagi pemilik mobil listrik untuk menemukan tempat pengisian daya yang mudah dijangkau. Hal ini menjadi tantangan terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan fasilitas yang masih terbatas.

BACA JUGA:5 Kelebihan Mobil Listrik VinFast VF 3, Slot CCS2 dan Sudah Fast Charging

BACA JUGA:Wuling New Air EV vs Honri Boma, Mobil Listrik Mana yang Lebih Unggul?

Sebagai solusinya, sebelum membeli mobil listrik, pengguna sebaiknya melakukan riset mengenai ketersediaan stasiun pengisian daya di sekitar tempat tinggal dan area yang sering dikunjungi.

Menggunakan aplikasi yang menampilkan lokasi stasiun pengisian daya juga dapat membantu dalam merencanakan perjalanan agar tidak kehabisan daya di tengah jalan.

5. Performa Mobil di Cuaca Ekstrem

Suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat mempengaruhi kinerja baterai mobil listrik. Dalam kondisi cuaca dingin, baterai cenderung kehilangan kapasitas lebih cepat, sehingga jarak tempuh berkurang. Sebaliknya, suhu panas yang ekstrem dapat mempercepat degradasi baterai.

BACA JUGA:Mobil Listrik Paling Kencang di Dunia, Ternyata Tesla Bukan Satu-Satunya!

BACA JUGA:Mercedes-Benz EQS, Mobil Listrik Mewah dan Canggih dengan Jarak Tempuh Terjauh di Indonesia

Untuk mengatasi kendala ini, pemilik mobil listrik disarankan untuk memanaskan atau mendinginkan baterai sebelum digunakan jika kendaraan dilengkapi dengan fitur thermal management system. Selain itu, parkir di tempat teduh atau garasi tertutup juga bisa membantu menjaga suhu baterai tetap stabil.

6. Biaya Penggantian Baterai yang Tinggi

Baterai merupakan salah satu komponen paling mahal dalam mobil listrik, dan biaya penggantian bisa mencapai puluhan juta rupiah tergantung pada kapasitas dan merek kendaraan.

Meskipun sebagian besar produsen mobil memberikan garansi baterai hingga 8-10 tahun, tetap saja penggantian baterai menjadi hal yang harus diperhitungkan dalam jangka panjang.

BACA JUGA:5 Fitur Keselamatan Mobil Listrik VinFast VF 5 2025, Sangat Lengkap

BACA JUGA:5 Kelebihan Mobil Listrik VinFast VF 5 2025, Desain Modern Aerodinamis

Untuk meminimalkan risiko pengeluaran besar ini, pemilik mobil listrik sebaiknya menjaga kesehatan baterai dengan cara yang benar, seperti menghindari pengisian daya berlebihan, menjaga suhu baterai tetap stabil, serta melakukan perawatan rutin sesuai rekomendasi pabrikan.

Beberapa produsen juga menawarkan program leasing atau penggantian baterai dengan biaya lebih terjangkau sebagai alternatif pengeluaran besar sekaligus.

7. Kendala Perawatan dan Suku Cadang

Meskipun mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen bergerak dibandingkan mobil konvensional, perawatan tetap diperlukan.

BACA JUGA:Mobil Listrik NETA V-II Urban Sports Resmi Hadir di Indonesia, Apa Saja Fiturnya?

BACA JUGA:6 Mobil Listrik Nyaman dan Terjangkau untuk Perjalanan Mudik Lebaran Jarak Jauh

Sayangnya, bengkel yang memiliki tenaga ahli dalam perbaikan mobil listrik masih terbatas, sehingga perbaikan bisa memakan waktu lebih lama.

Selain itu, beberapa suku cadang mobil listrik masih memiliki harga yang cukup tinggi karena belum tersedia secara luas di pasaran.

Untuk mengatasi kendala ini, pemilik mobil listrik sebaiknya memilih merek yang memiliki jaringan layanan purna jual yang baik dan memastikan bahwa bengkel resmi atau bengkel spesialis mobil listrik tersedia di kota tempat tinggal.

Selain itu, memahami dasar-dasar perawatan mobil listrik seperti cara merawat baterai, sistem pendinginan, dan sistem kelistrikan dapat membantu menghindari masalah yang lebih besar di masa mendatang.

BACA JUGA:Mobil Listrik Lokal? Ini Fakta Menarik Tentang Honri Boma EV 2025

BACA JUGA:5 Fitur Canggih Mobil Listrik MG 4 EV, Mengubah Pengalaman Berkendara Modern

Mobil listrik menawarkan banyak keuntungan dalam hal efisiensi energi dan ramah lingkungan, tetapi tetap memiliki beberapa kendala yang perlu diperhatikan oleh pemiliknya.

Beberapa tantangan utama yang sering dialami meliputi daya tahan baterai, jarak tempuh terbatas, waktu pengisian daya yang lebih lama, serta ketersediaan stasiun pengisian daya yang belum merata.

Selain itu, kondisi cuaca ekstrem juga dapat mempengaruhi performa mobil, sementara biaya penggantian baterai yang tinggi menjadi salah satu hal yang perlu diperhitungkan dalam jangka panjang.

Meskipun demikian, dengan perencanaan yang tepat, perawatan yang baik, dan pemanfaatan teknologi terbaru, kendala-kendala tersebut dapat diminimalkan.

Seiring dengan berkembangnya infrastruktur dan teknologi, di masa depan mobil listrik diharapkan dapat menjadi solusi transportasi yang lebih praktis, terjangkau, dan efisien bagi masyarakat luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: