Setelah lima tahun hidup berada di kerangkeng, Warsiyem Dibawa ke RSUD Banyumas

Setelah lima tahun hidup berada di kerangkeng, Warsiyem Dibawa ke RSUD Banyumas

BANYUMAS-Setelah lima tahun hidup berada di kerangkeng, Warsiyem (37) warga Grumbul Sirongge Desa Dermaji Kecamatan Lumbir akhirnya mendapat perhatian dari pihak terkait yaitu Dinsosnakertrans Banyumas, Muspika dan Puskesmas Lumbir. Pada Minggu (25/9), Warsiyem dibawa oleh pihak Puskesmas Lumbir dan Polsek ke RSUD Banyumas untuk mendapat perawatan. Kapolsek Lumbir AKP Soeprihartono melalui Kanit Binmas Aiptu Warsito mengatakan, setelah dilakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak keluarga pada Rabu (21/9), Warsiyem kemudian mendapat perhatian dari berbagai pihak. "Alhamdulillah, hari ini Warsiyem sudah dibawa ke RSUD Banyumas untuk mendapat perawatan. Setelah lima tahun hidup dikerangkeng dan berada di daerah terpencil. Warsiyem sudah dibawa ke Rumah Sakit dengan mobil Ambulan Puskesmas Lumbir dan didampingi tim kesehatan dari Dinsosnakertrans dan Polsek,"jelasnya. Dari koordinasi dengan pihak keluarga dan tim kesehatan, Warsiyem akan menjalani perawatan di RSUD Banyumas. Setelah ada perkembangan yang baik, akan dilanjutkan dengan rehabilitasi di Rawalo dengan gratis. Ia berharap, setelah penanganan ini kondisi Warsiyem yang mengalami gangguan jiwa sejak 12 tahun berangsur sembuh. "Kami sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan. Dari pihak keluarga juga tidak bisa memberikan imbalan kecuali ucapan terima kasih. Hal tersebut disampaikan kepada saya saat sebelum Warsiyem dibawa ke rumah sakit,"jelasnya. Diketahui sebelumnya, hampir selama 12 tahun, Warsiyem (37) warga Grumbul Sirongge RT 4 RW 4 Desa Dermaji Kecamatan Lumbir menderita sakit jiwa. Namun baru lima tahun terakhir terpaksa menjalani hidup di dalam gubuk ukuran 1 meter x 1.5 meter yang berada tidak jauh dari rumah orang tuanya. Saat ini pihak keluarga berharap ada pihak yang bisa membantu kesembuhan Wasrsiyem tersebut. Salah satu warga Wahyu Cahyoko mengatakan, karena berada di grumbul terpencil dan hanya diakses dengan jalan kaki, kondisi Warsiyem sangat memprihatinkan. Hidup berada di dalam kerangkeng sempit sejak lima tahun yang lalu, Warsiyem hanya bisa membungkung karena sempitnya kerangkeng.(gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: