Jalan Desa Banteran Rusak, Warga Kembali Tanam Pohon Pisang
WANGON-Warga sekitar jalan rusak di Desa Banteran Kecamatan Wangon kembali menanam pohon pisang, Minggu (18/9). Hal ini dilakukan setelah hujan turun dan menggenangi lubang jalan. Karena dinilai membahayakan pengguna jalan, warga menanam pohon pisang sebagai tanda peringatan. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar lokasi mengalami buka tutup arus kendaraan baik dari arah Ajibarang maupun Wangon. Salah satu warga Gunawan mengatakan, setelah sempat ditanami pohon pisang pada Jumat (16/9) pagi, lubang jalan tersebut sudah diuruk tanah. Pada Minggu (18/9) pagi usai hujan deras, lubang kembali muncul. Warga kemudian memasang kembali pohon pisang karena lubang jalan tertutup air. "Mengantisipasi adanya kecelakaan, warga memasang tanda peringatan dari pohon pisang," jelasnya. Dia berharap, pihak terkait segera memperbaiki titik jalan tersebut yang hampir rusak walaupun belum lama ditambal. "Kami berharap penanganan yang secepatnya karena kondisi tersebut sudah membahayakan pengguna jalan yang melintas. Titik jalan yang rusak selalu menjadi langganan walaupun sudah sering ditambal," harapnya. Sementara itu, Kaposlantas Wangon Aiptu Sutrisno berharap, pengguna jalan yang melintas dari arah Ajibarang harus berhati-hati memasuki jalan utama masuk Desa Banteran. Selain memperhatikan kondisi jalan, kondisi lalu lintas di sekitarnya juga diperhatikan. "Masuk ke daerah Desa Jambu, kondisi jalan berlubang karena ada pengaspalan jalan baru sampai di pertigaan Desa Jambu arah grumbul Karangtengah. Di desa Banteran, ada dua lubang besar yang sudah ditanami pohon pisang oleh warga. Kami berharap pengendara untuk tetap waspada," harapnya. Diketahui sebelumnya, jalur Ajibarang-Wangon tepatnya masuk Desa Banteran Kecamatan Wangon rusak berat dengan kondisi berlubang. Karena sering terjadi kecelakaan, warga sekitar menanam pohon pisang sebagai tanda peringatan bagi pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor pada Jumat (16/9). Selain di Wangon, jalur Desa Gumelar dengan Desa Tlaga Kecamatan Gumelar juga amblas. Salah satu warga Triyanto mengatakan, kerusakan jalan sejak sebulan terakhir menyebabkan beberapa kecelakaan roda dua akibat tidak mengetahui jalan berlubang di lokasi tersebut. Selain jalur yang sempit, kendaraan berat juga sering melintas sehingga banyak sepeda motor yang terjebak dan masuk ke lubang jalan. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: