Senin, Ujicoba Makan Bergizi Gratis di Sumpiuh

Kegiatan sosialisasi ujicoba program makan bergizi gratis mengundang kepala sekolah, forkompimcam dan pihak terkait lainnya, Jum'at (14/2/2025) sore.-FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Uji coba program makan bergizi gratis (MBG) sebanyak 3000 porsi di wilayah Kecamatan Sumpiuh direncanakan mulai Senin (17/2/2025) besok.
Sehubungan dengan hal tersebut, dilakukan sosialisasi mengundang kepala sekolah, forum komunikasi pimpinan kecamatan (forkompimcam) dan pihak terkait lainnya.
Kepala Unit Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumpiuh Endah Sasi Mutiara menyampaikan dapur sudah seratus persen siap operasional.
"Kita masih terus validasi data sasaran penerima program makan bergizi gratis," terang Endah.
BACA JUGA:MUI Purbalingga Imbau Makanan MBG Higienis dan Sehat
BACA JUGA:47 Sekolah Awali Program MBG Per 17 Februari Pekan Depan
Tidak hanya validasi data jumlah sasaran. Juga, data terkait dengan kondisi kesehatan. Misalnya, salah satu kepala sekolah melaporkan ada siswanya yang tidak konsumsi nasi. Alternatif sumber karbohidrat disediakan dari bahan pangan lainnya.
Selain itu, Kepala Unit Dapur SPPG Sumpiuh juga mendata penerima sasaran program MBG perihal alergi terhadap bahan pangan tertentu dan susu.
"Nanti menunya dipisah-pisah untuk yang tidak konsumsi nasi ataupun alergi," imbuh Endah.
Sementara itu, peserta sosialisasi Kepala SDN 3 Selanegara Sri Hadi menyampaikan pada dasarnya kepala sekolah yang tergabung dalam Kelompok Kerja Kepala Sekolah sangat menerima dan mendukung karena makan bergizi gratis merupakan program pemerintah.
BACA JUGA:Petani Kebumen Optimis MBG Akan Naikkan harga Sayuran
BACA JUGA:Keterlibatan Bumdes dalam MBG Tunggu Juknis
Kelompok Kerja Kepala Sekolah berharap dengan program makan bergizi gratis bagi siswa tidak menjadikan menambah beban kerja guru. Sebab, selama ini sudah banyak tanggung jawab guru yang harus dilaksanakan selain tugas utama mengajar.
"Hal yang berkenaan dengan distribusi makanan berharap ada pelayan khusus dari penyedia untuk mendistribusikan dan melayani ke setiap kelas. Guru hanya membantu mengontrol ke masing-masing kelas," papar Sri Hadi. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: