Warga Petir Gunakan Jembatan Darurat
BANYUMAS-Lantaran jembatan Sungai Urang Desa Petir Kecamatan Kalibagor ambrol beberapa bula lalu, warga terpaksa menggunakan jembatan darurat yang terbuat dari bambu dan kayu kelapa. Kadus II Desa Petir, Sugito mengatakan, jembatan darurat sengaja dibuat karena jalan tersebut selalu padat, terlebih saat jam sekolah. Menurut dia, apabila tidak dibangun jembatan darurat, jembatan itu akan ambruk total karena terus terkikis air sungai. DARURAT: Anak-anak menaiki sepeda menyeberang jembatan darurat di Desa Petir "Dibangun beberapa waktu lalu, jembatan itu sebenarnya hanya enam meter, namun terkikis sampai 11 meter," ujarnya. Dia menjelaskan, desa sementara membangun jembatan darurat karena Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 016 lalu sudah diplot. Karena itu, jembatan permanen baru bisa dianggarkan untuk tahun 2017 mendatang. "Mencoba dianggarkan dalam anggaran perubahan," jelasnya. Jembatan darurat dibuat dengan lebar sekitar dua meter. Karena sempit, jembatan baru bisa dilewati pejalan kaki, sepeda ontel, dan sepeda motor. Untuk membangun jembatan itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 2,5 juta. "Mobil tidak boleh lewat jalan itu," ujarnya. Sugito memaparkan, dinas terkait sudah meninjau lokasi sebanyak empat kali. Jembatan tersebut sudah diukur dan di foto. Meski desa menganggarkan untuk tahun 2017, namun dia berharap perbaikan jembatan bisa dari dinas terkait. Dia menegaskan, jembatan permanen sangat penting bagi warga Desa Petir. Selain menghubungkan ke beberapa RT dan Desa Pajerukan, banyak pelajar SMP Negeri 3 Kalibagor yang melintasi jalan itu. "Kami berharap yang memperbaiki dari dinas terkait, karena bisa meringankan desa," imbuhnya. (wah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: