Pintu Penguras Bendung Julang Jebol

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pintu penguras Daerah Irigasi Bendung Julang Sungai Angin, Kecamatan Sumpiuh jebol terhantam dapuran bambu ketika banjir. 

Pintu penguras yang terbuat dari kayu sudah dalam kondisi tipis sudah berusia sekira 23 tahun. Sehingga, tidak kuat diterjang arus banjir beserta dapuran bambu.

"Pintu penguras jebol berdampak pada air tidak masuk ke pintu intik," kata Mantri Pengairan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD PU) Wilayah Sumpiuh Teguh Dumadi, Selasa (21/1/2025).

Pintu penguras jebol pada 30 Desember 2024 lalu. Lantaran terdapat 26 hektare areal persawahan yang membutuhkan pengairan dari bendung. Maka mendesak perbaikan.

BACA JUGA:Waspada, Kawanan Monyet Menyeberang Jalan di Jalur Tapen Dekat Bendungan Mrica Banjarnegara

BACA JUGA:Pemkab Banjarnegara Berencana Bangun Bendungan Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Baku

UPTD PU Wilayah Sumpiuh kolaborasi dengan Kelurahan Kradenan dan corporate social responsibility (CSR) SMK Ma'arif Sumpiuh membuat pintu penguras baru.

Pekerjaan pintu penguras digarap oleh Petugas Pintu Air (PPA) +. Hari ini tahap finishing pemasangan di bendung.

"Selama proses pembuatan pintu penguras baru, dibuat pintu darurat dari bambu supaya air bisa tetap mengalir ke sawah," sambung Teguh di lokasi.

Pembuatan pintu darurat dari bambu merupakan hasil gotong royong bersama kelompok tani. Para petani yang memperoleh manfaat air dari bendung.

BACA JUGA:Penuhi Pasokan Air, Petani Desa Madusari Bangun Bendungan Sederhana

BACA JUGA:Atasi Permasalahan Banjir di Cilacap Barat, Bendungan Matenggeng Diharapkan Segera Direalisasikan

Kolaborasi perbaikan pintu penguras Bendung Julang telah menghemat anggaran sebanyak puluhan juta rupiah. Saat ini, usia tananam padi antara 30 sampai 65 hari setelah tanam. (fij)

Sumber: