TNI Tambah Pasukan Jaga Freeport

TNI Tambah Pasukan Jaga Freeport

JAKARTA – Pengamanan di area perusahaan tambang PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, akan diperkuat. Ini mengantisipasi masuknya Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) dari wilayah Ilaga. “Kita mengantisipasi dampak dari gejolak yang terjadi di Ilaga, sebab Ilaga itu berbatasan langsung dengan sejumlah distrik di wilayah Pegunungan Mimika seperti Tembagapura, Jila, Hoeya dan Alama,” terang Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan, kemarin (6/10). Hingga kini, sambung dia, situasi kamtibmas di wilayah Distrik Tembagapura masih cukup kondusif. Meski begitu, dalam waktu dekat akan ada perkuatan pasukan di area PT Freeport, baik di kawasan dataran tinggi, yaitu Tembagapura dan sekitarnya maupun di kawasan dataran rendah. “Ini untuk mencegah masuknya KKSB dari Ilaga untuk melakukan teror penembakan di Tembagapura sebagaimana terjadi pada beberapa tahun sebelumnya,” jelasnya. Sementara itu, Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto menegaskan, kondisi kamtibmas di Mimika kini sangat prima berkat dukungan dan kerja sama semua pihak, khususnya jajaran TNI dan Polri. “Kondisi di Mimika sekarang ini sangat prima. Selain mempunyai pasukan TNI dan Polri organik, kita juga ditambah dengan Satgas Aman Nusa berkekuatan empat SSK, belum lagi ditambah satgas bantuan TNI, yaitu Satgas Nemangkawi (Nenggala dan Semak Belukar) sebanyak enam SSK. Selain itu ada Satgas Amole yang khusus melakukan pengamanan di area Freeport,” jelas Agung. Guna mengantisipasi terjadi konflik sosial di Mimika, aparat Polri dan TNI setempat kini terus melakukan patroli dialogis ke kantong-kantong masyarakat lokal dan mengajak para tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat menjadi agen dalam hal deteksi dini terjadinya kerawanan sosial. Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Menko Polhukam dan pihak-pihak terkait lainnya, di rencanakan hari ini (7/10) akan ke Wamena. “Besok (7/10) berangkat bersama Menko Polhukam, Panglima, Kapolri, Mensos, Menkes, Kementerian BUMN dan PUPR akan langsung terjun ke lapangan, ke Wamena,” jelasnya. Menurut dia, tinjauan itu dilakukan untuk merumuskan langkah pemulihan stabilitas keamanan secara menyeluruh sebagaimana diharapkan masyarakat. “Kita ingin mendapatkan jalan keluar tercapainya stabilitas keamanan sesuai yang diinginkan,” katanya. Dari data yang diperolehnya, Hadi menyampaikan sebagian besar warga lokal menginginkan masyarakat pendatang tetap tinggal, baik di Wamena, Ilaga, maupun Oksibil, Papua. “Banyak penduduk asli, penduduk lokal tidak menginginkan pendatang pulang (ke kampung halaman), namun tetap berada di Wamena, Oksibil, maupun Ilaga, itu positif,” katanya.(fin/ful/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: