Pemkab Banyumas Siagakan Alat Berat di Jalur Mudik

Pemkab Banyumas Siagakan Alat Berat di Jalur Mudik

Siagakan-Alat-Berat-di-Jalur-Mudik PURWOKERTO - Selain fokus pada penanganan jalur-jalur mudik, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) juga menyiagakan alat berat di titik-titik rawan. Hal itu dilakukan sebagai sarana penunjang untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan selama arus mudik dan balik. Kepala Dinas SDABM Kabupaten Banyumas Irawadi menjelaskan, alat berat hanya difungsikan pada saat darurat saja. Untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas dari potensi longsor di beberapa ruas jalur mudik. "Selama arus mudik dan balik, alat berat kita siagakan terus. Alat berat sifatnya stand by, jadi hanya digunakan saat diperlukan saja," katanya. Dijelaskan, sampai saat ini alat berat yang dimiliki Dinas SDABM masih digunakan membersihkan material longsor di Kecamatan Tambak. Irawadi menjelaskan, ada dua alat berat jenis eksavator yang diterjunkan untuk menangani longsor di lokasi tersebut, yaitu eksavator berukuran besar dan yang berukuran kecil. "Kita maksimalkan dulu penanganan longsor di Tambak, lalu nanti alat berat sepenuhnya akan kita stand by untuk jalur-jalur mudik yang masih rawan longsor," katanya. Kasi Pelayanan Penunjang Unit Pelayanan Perhubungan (UPP) Wilayah Banyumas Sudarmadji S Kamil mengatakan, beberapa jalur utama mudik di Kabupaten Banyumas memiliki potensi kerawanan yang berbeda-beda, seperti tanah longsor maupun banjir. Untuk lokasi jalur yang dianggap rawan bencana antara lain di ruas Cikakak (Wangon), Lumbir, dan Pekuncen. "Wilayah Pekuncen merupakan wilayah yang rawan longsor, karena di kanan dan kiri jalan banyak tebing serta sungai. Untuk Lumbir merupakan lokasi rawan bencana banjir. Sementara di wilayah Cikakak juga rawan longsor, karena cukup banyak tebing di sisi jalan," katanya. Seperti diketahui, Banyumas juga memiliki tiga ruas jalur mudik yang rawan kecelakaan seperti ruas jalan Margasana di Kecamatan Jatilawang dan ruas jalan Kedung Pring Kecamatan Kemranjen, serta jalur wisata Purwokerto-Baturraden. Untuk ruas jalan Margasana selalu menjadi titik yang rawan, karena lalu lintas yang padat tidak diimbangi dengan kondisi jalan yang lebar, sehingga memang sangat rawan kecelakaan. Sedangkan untuk ruas Kedung Pring juga perlu diwaspadai, karena kondisi jalan yang cukup lurus dan sempit. Selain itu, jalur tersebut juga merupakan pemukiman warga sehingga arus lalu lintas lokal juga sangat perlu diwaspadai. Selain itu, Jalur Purwokerto-Baturraden juga rawan. Pada musim libur lebaran mendatang, potensi kecelakaan di jalur menuju Baturraden baik jalur utamam jalur timur, maupun jalur barat, diprediksi bakal meningkat, akibat bertambahnya volume kendaraan. (bay/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: