Pemkab Kebumen Bakal Cabut Hak Pakai Kapal Mendoan
SEPI PEDAGANG: Kondisi lantai dua Kapal Mendoan Alun-alun Kebumen yang nampak ramai oleh pengunjung, namun masih sepi pedagang.-SAEFUR ROHMAN/RADAR BANYUMAS -
KEBUMEN, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pusat kuliner di lantai dua Kapal Mendoan Kebumen nampak masih sepi pedagang. Padahal banyak masyarakat yang hendak menikmati kuliner di lantai dua sembari melihat pemandangan alun-alun kebumen dari ketinggian.
Dari hasil pantauan Radar Banyumas, di lantai dua pusat kuliner yang resmi beroperasi sejak pertengahan bulan Desember 2024 ini, sebagian besar pedagang lebih memilih menempati lantai dasar.
Putri, warga Banyumas mengatakan dirinya datang karena penasaran dengan adanya Kapal Mendoan. Ia mengaku datang untuk berswafoto sambil menikmati kuliner yang disajikan di lokasi tersebut. Namun usai naik ke lantai dua, ia justru kecele karena tidak ada pedagang yang berjualan.
"Saya penasaran ada Kapal Mendoan di Kebumen, kalau ngopi-ngopi di lantai dua kan enak ya sambil lihat pemandangan, tapi malah nggak ada pedagang padahal banyak juga yang mau jajan di atas," katanya kepada wartawan, Kamis (2/1) malam.
Sarino, salah satu pedagang di Pusat Kuliner Kapal Mendoan, mengatakan pedagang yang mendapatkan tempat di lantai dua beralasan takut sepi pembeli. Padahal, menurutnya pengunjung Kapal Mendoan justru banyak yang penasaran untuk naik dan melihat pemandangan dari atas.
"Katanya si pada tidak suka di atas, takut sepi pembeli dan tidak laku, padahal menurut saya rame-rame saja, saya yang dapat jatah shift pagi dibawah semisal suruh menempati siang hingga malam juga mau," katanya dihubungi wartawan Radar Banyumas, Jumat (3/1/2025).
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperindag UMKM), Haryono Wahyudi, melalui Kabid Sarana Perdagangan Disperindag KUKM, Rud Tomico El Umam mengatakan pihaknya menyayangkan banyaknya pedagang alun-alun kebumen yang belum menempati kios di lantai dua Kapal Mendoan.
"Untuk penempatan sudah melalui uji coba sejak lama dan dan setelah diresmikan juga rame pembeli, namun sayang pedagang belum banyak yang menempati lantai dua," katanya.
Tomico menjelaskan, Pusat Kuliner Kapal Mendoan Kebumen ini memiliki kapasitas 160 kios yang berada di dua lantai, 80 di lantai bawah dan 80 kios di lantai atas. Kapal Mendoan juga memiliki akses tiga tangga, satu tangga utama berada di tengah, dua tangga nahkoda di sebelah selatan dan sisi utara.
"Total ada 164 pedagang yang dihimpun, semua berasal dari mereka pedagang asli yang selama ini yang berjualan di lokasi alun-alun kebumen, dan mereka yang mendapatkan kios gratis tanpa biaya apapun, kecuali retribusi sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Dari 160 kios, pedagang Kapal Mendoan dibagi dua shift, yakni shift pagi dan malam. Ada sebanyak 40 pedagang yang kejatah untuk shift pagi dan 122 pedagang shift malam.
"Harapannya momentum perayaan pergantian tahun baru kemarin mereka semua menempati kios, banyaknya masyarakat yang berkunjung kalau pedagang kompak menempati serempak bisa sebagai pengenalan dan promosi jualan dan menjadi daya tarik wisatawan, namun justru momen itu masih banyak kios yang kosong," kata Tomico.
Tomico menegaskan, pihaknya bakal segera mengambil langkah tegas sesuai di Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) dan Surat Keputusan (SK) Bupati terkait dengan tempat dan waktu jualan UMKM di Kapal Mendoan. Jika kios yang telah disediakan di Kapal Mendoan tidak ditempati selama satu bulan, maka pihaknya akan mencabut hak pakai kios tersebut.
"Ya kedepan akan kita ambil langkah tegas, kalau pedagang selama satu bulan tidak jualan, maka hak menempati kios akan dicabut sesuai perjanjian yang sudah ditandatangani waktu saat pembagian kios," tegasnya. (fur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: