Lanud Komersial Wirasaba Kandas

Lanud Komersial Wirasaba Kandas

HL...OK PlanespottersNet_437434Kemenhub Disebut Lebih Pilih Tunggul Wulung CILACAP- Semangat menggebu-gebu saja tak cukup. Perjuangan mengembangkan  pangkalan udara (Lanud) Wirasaba menjadi Bandara komersial di Jateng bagian selatan tampaknya kian berat. Kementerian Perhubungan RI disebut lebih memilih mengembangkan Bandara Tunggul Wulung Cilacap dibanding mengembangkan lapangan terbang  militer Wirasaba Purbalingga untuk kepentingan komersial. "Ini berdasarkan surat dari kementerian Perhubungan tertanggal 16 Desember lalu. Bahkan bandara Tunggul Wulung sudah mengembangkan landasan pacu untuk bisa didarati pesawat dengan ukuran yang lebih besar," terang Kepala Dinas Perhubungan Kominfo Kabupaten Cilacap U’ong Suparno kemarin. Surat Menteri Perhubungan dan Dirjen Perhubungan Udara tertanggal 16 Desember 2015 ini  berisikan jawaban atas usulan pengembangan Lanud Wirasaba Purbalingga. Surat usulannya sendiri dilayangkan  Gubernur Jateng tertanggal 11 September 2015 tentang pembangunan bandara di sekitar wilayah Banyumas. Alasan yang diungkapkan menteri, cakupan layanan bandar udara di wilayah Pulau Jawa adalah 100 kilometer atau antara jarak lurus antara dua bandara adalah 200 kilometer.      Sementara wilayah Purbalingga dan sekitarnya masih dalam jarak lurus tersebut. Bahkan untuk Wirasaba berada pada jarak lurus sekitar 50 kilometer. Surat itu juga menyebutkan bukan hanya Purbalingga, tetapi Banjarnegara dan Kebumen termasuk dalam cakupan layanan bandara Tunggul Wulung Cilacap. Bahkan kalau dipaksakan dua bandara dioperasikan secara komersial maka kemungkinan akan menimbulkan persoalan navigasi. Kajian navigasi, penerbangan ruang udara Lanud Wirasaba Purbalingga akan bersinggungan dengan Tunggul Wulung. Perkembangan ini seolah memupus harapan untuk mengembangkan Lanud Wirasaba menjadi bandara komersial di Jateng Selatan. Harapan Lanud Wirasaba untuk bisa mulai beroperasi secara komersial mulai lebaran tahun ini tampaknya masih sekedar menjadi harapan. Selain itu, tambah U’ong, Tunggul Wulung yang demikian ramai menjadi pertimbangan kuat. Tahun 2014, Tunggul Wulung  melayani 17.266 penumpang dengan rute penerbangan Cilacap-Halim Perdana Kusuma  2 kali sehari dan Cilacap-Semarang 1 kali sehari. "Sekarang ini untuk mendapatkan tiketnya tidak bisa mendadak," katanya bangga. Lantas seperti apa pengembangan Tunggul Wulung? U’ong membeber, surat Menteri Perhubungan No.KP.970 Tahun 2012 sudah membahas tentang Rencana Induk Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap. Salah satu keseriusan pengembangan ini anatar lain bandara ini direncanakan akan dikembangkan untuk melayani 175.400 penumpang dengan pesawat terbang terbesar ATR 72- 600. Bahkan maskapai penerbangan Garuda juga sudah siap untuk mendaratkan pesawatnya di Bandara yang dulunya dibangun Pertamina ini. Ditambahkan Uong, Bandara juga terus melakukan sejumlah langkah untuk mendukung pengembangan itu. Diantaranya landasan pacu sekarang ini panjangnya sudah mencapai 1.400 meter dengan lebar 30 meter.  Nantinya landasan pacu akan mencapai panjang 1.600 meter dan lebar 30 meter. "Sejumlah persoalan pengamanan dan keselamatan sekarang ini juga sudah dibicarakan. Pengembangan akan terjadi secara bertahap," tandasnya. (amu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: