Hilang Dua Pekan, Mantri Hutan Asal Lumbir Terancam Dipecat

Hilang Dua Pekan, Mantri Hutan Asal Lumbir  Terancam Dipecat

Mantri-Hutan-Terancam-Dipecat BANYUMAS- Keluarga Sudarisman (50) bingung bukan kepalang. Sudah dua minggu terakhir, mantri hutan tersebut hilang tanpa kabar. Yang tambah membuat pusing, ada surat panggilan dari Perhutani agar Sudarisman segera menghadap atasanya.Sudarisman tercatat sebagai warga Desa Parungkamal, Lumbir. Dia hilang saat berada di tempat persemaian yang jaraknya 1,5 kilometer dari rumah dinas Kepala RPH Cimanggu Kabupaten Cilacap. Saat ditemui di rumah, istri Sudarisman yang bernama Jasiyem (48) bertambah bingung karena Perhutani mengirim surat supaya suaminya menghadap atasan. "Padahal saat ini keluarga sedang bingung mencari keberadaan Sudarisman," kata dia, Kamis (2/6).Jasiyem menceritakan, komunikasi terakhir dengan suaminya pada Kamis (19/5) pukul 19.00 melalui pesan singkat. Tidak ada hal yang mencurigakan sampai suaminya hilang. "Terakhir saya tanya apa akan pulang, namun jawabannya masih mengerjakan pekerjaan. Setelah itu, tidak ada komunikasi lagi. Sampai pada Jumat sore, rekan kerja ke rumah untuk memberikan kabar jika suami saya tidak berada di tempat kerjanya sejak Jumat dinihari. Dia meninggalkan kendaraan dinas di rumah dinas dan hp serta pakaian masih berada di tempat persemaian," tutur Jasiyem, didampingi Kanit Binmas Polsek Lumbir Aiptu Warsito, Kades Parungkamal Andang P serta keluarga Sudarisman. Sejak kejadian tersebut, Jasiyem bersama keluara selama tiga hari tiga malam melakukan pecarian di hutan tempat suaminya bekerja.Namun hasilnya nihil dan keluarga saat ini sudah berusaha mencari ke berbagai paranormal di berbagai tempat mulai dari Banyumas, Cilacap, Brebes, Jakarta, Lampung dan Kalimantan. "Kami juga menggelar acara tahlilan baik di rumah maupun rumah dinas, melaporkan kejadian ke Polsek Cimanggu Cilacap sampai datang ke orang pintar untuk mencari keberadaan suami saya, sampai saat ini tidak ada kabarnya,"katanya. Adik Sudarisman, Rasiwan mengatakan, terkait datangnya surat pemanggilan kepada kakaknya, pihak keluarga mengaku kaget. Pasalnya, saat ini keluarga sedang bingung mencari keberadaannya justru muncuk surat tersebut dari pihak Perhutani. Dalam surat tersebut ada keterangan bahwa sejak 21 Mei 2016, Sudarisman tidak masuk kerja dan melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya selama ini. Dia tanpa izin atau keterangan dari pejabat berwenang. "Kami bingung dengan munculnya surat tersebut. Padahal kami sudah lapor polisi, kejadian tersebut masuk ke media dan dinyatakan hilang per 21 Mei karena lapor ke polisi pada tanggal tersebut. malah ada surat pemanggilan, ini yang kami sesalkan. Apakah laporan kami belum diterima atau seperti apa,"jelasnya. Pihak keluarga, lanjut Rasiwan, akan mendatangi pihak Perhutani dalam klarifikasi munculnya surat tersebut. Selain itu, berkas-berkas penunjang seperti laporan dari kepolisian sudah disiapkan. Kalau ada surat tersebut, seperti sudah mengetahui keberadaan Sudarsiman, padahal kami yang disini sedang bingung mencari.(gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: