Membangun SDM, Membangun Banyumas: Investasi untuk Masa Depan

Membangun SDM, Membangun Banyumas: Investasi untuk Masa Depan

Denisa Fadilah Aribah-Denisa Fadilah Aribah untuk Radarmas-

Melalui edukasi dan penyuluhan, tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan reproduksi meningkat, yang berujung pada penurunan angka kelahiran dan peningkatan kesehatan ibu dan anak.

Data menunjukkan bahwa angka kematian ibu di Bogor turun dari 130 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup berkat program ini.

Di Banyumas, perlu ada program-program kesehatan preventif yang lebih terfokus untuk mencapai hasil serupa.

Kesejahteraan sosial juga menjadi perhatian utama. Kabupaten Banyumas harus memperhatikan program-program yang mendukung kelompok rentan, seperti lansia, penyandang disabilitas, dan masyarakat miskin.

Menurut data hasil Survei Ekonomi Nasional (SUSENAS), walaupun ada penurunan Tingkat kemiskinan di Banyumas pada tahun 2024 menjadi 11,95%, namun presentase tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 9,03%.

Pendekatan berbasis komunitas dalam program bantuan sosial akan sangat membantu untuk menurunkan angka ini.

Contoh kasus di luar negara adalah Swedia yang telah berhasil menyediakan jaminan sosial yang komprehensif bagi warganya dengan adanya program Welfare State. Menurut OECD, Swedia memiliki tingkat kemiskinan yang sangat rendah, yaitu sekitar 8%, berkat sistem perlindungan sosial yang kuat.

Pendekatan serupa dapat diadaptasi di Banyumas. Pemerintah daerah perlu mengembangkan program bantuan sosial yang tepat sasaran, seperti bantuan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, serta pelatihan keterampilan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.

Pembangunan manusia di Kabupaten Banyumas tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Masyarakat perlu dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan agar sesuai dengan kebutuhan lokal. Contoh kolaborasi yang berhasil dapat dilihat di

Kota Bandung, di mana pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai organisasi non-pemerintah untuk mengembangkan program-program berbasis komunitas yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.

Program pelatihan keterampilan dan pengembangan usaha mikro di Bandung telah membantu banyak warga untuk menciptakan lapangan kerja sendiri dan meningkatkan pendapatan mereka.

Untuk mencapai tujuan pembangunan manusia yang berkelanjutan, penting bagi Kabupaten Banyumas untuk mengadopsi pendekatan berbasis evidence.

Data dan penelitian harus menjadi dasar dalam merancang program-program pembangunan. Dengan memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi masyarakat, pemerintah daerah dapat merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan relevan.

Pembangunan manusia adalah investasi jangka panjang yang akan membawa dampak positif bagi Kabupaten Banyumas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: