UE Beri Dana Hibah Rp232 Miliar pada Indonesia

UE Beri Dana Hibah Rp232 Miliar pada Indonesia

JAKARTA – Uni Eropa (EU) memberikan hibah dana senilai 15 juta euro atau sekitar Rp232 miliar kepada Indonesia, melalui program ASEAN Regional Integration Support – Indonesia Trade Support Facility (ARISE+ Indonesia). Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei, Vincent Piket mengatakan, program tersebut bertujuan untuk peningkatan daya saing ekspor dan perdagangan Indonesia secara global, khususnya di bidang pertanian dan perikanan. “ARISE+ Indonesia sesuai dengan pembangunan berkelanjutan soal peningkatan perdagangan, investasi, dan prioritas EU-Indonesia dengan kepentingan sama untuk mengembangkan hubungan kerja sama antara keduanya,” katanya di Jakarta, Rabu (25/9) Menurut Piket, program ini akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, menarik investasi asing, serta membuka lapangan pekerjaan sehingga mendukung pengurangan kemiskinan di Indonesia. Selain itu, program ini juga akan memprioritaskan empat aspek dalam penerapannya. Keempat aspek tersebut adalah, dukungan perdagangan dan investasi, peningkatan fasilitas perdagangan, peningkatan infrastruktur kualitas ekspor, dan promosi indikasi geografis. “Investasi asing langsung (FDI) merupakan bagian dalam RPJMN 2020-2024 sehingga prioritas pertama yang akan didukung program ini adalah aspek investasi asing tersebut,” kata Ketua Tim Bantuan Teknis ARISE+ Indonesia, Paula Norris. ARISE+ Indonesia nantinya juga akan difokuskan pada pengembangan kapasitas (capacity building) di pihak pemerintah Indonesia yang akan menjadi fasilitator program ini. Pihak pemerintah tersebut antara lain Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Perdagangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta pemangku kepentingan lain. Deputi Bidang Ekonomi Bappenas RI, Bambang Prijambodo, berharap program ini bisa menunjang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang masih dalam proses. “ARISE+ Indonesia mempunyai peranan penting dalam isu-isu yang muncul dari negosiasi dan juga implementasi awal dari IEU-CEPA,” ujarnya. Selain akan diimplementasikan bersama dengan pemerintah Indonesia, program hibah ini juga akan melibatkan perwakilan dunia usaha, serta mencoba menyasar pengusaha skala kecil dan menengah. Dapat diketahui, program hibah dana, melalui ARISE+ Indonesia, EU menggelontorkan 15 juta euro (sekitar Rp232 miliar) untuk jangka waktu empat tahun mulai 2019 hingga 2023. Implementasi program selama empat tahun tersebut, dibagi-bagi dalam rencana kerja tahunan (annual work plan), di mana saat ini pihak ARISE+ Indonesia sudah siap dengan rencana kerja tahun pertama.(der/fin/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: