AAJ Anggap Statement Sekjen PDIP Hasto Mengada-Ada

AAJ Anggap Statement Sekjen PDIP Hasto Mengada-Ada

Ketua Umum Relawan Alap-Alap Jokowi (AAJ), Muhammad Isnaini-Dok Alap-Alap Jokowi-

SEMARANG, RADARBANYUMAS.CO.ID – Pernyataan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, terkait hasil Pilgub Jawa Tengah yang dimenangkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin dengan selisih 20%, mendapat respons tegas dari Ketua Umum Relawan Alap-Alap Jokowi (AAJ), Muhammad Isnaini.

Hasto sebelumnya menuding Presiden Joko Widodo menggunakan aparat yang disebutnya sebagai "partai cokelat" dan bantuan sosial (bansos) untuk memenangkan pasangan nomor urut 02 di wilayah yang selama ini dikenal sebagai "kandang banteng."

Isnaini menilai pernyataan tersebut cenderung provokatif dan tidak berdasar. "Negara ini negara hukum, bukan negara rimba. Jika merasa ada kecurangan, sudah ada jalurnya melalui Bawaslu atau MK. Jangan membuat narasi membabi buta yang malah menyesatkan masyarakat," tegas Isnaini.

Ketum AAJ juga mengkritik kecenderungan Hasto untuk menyerang pribadi Presiden Jokowi.

"Saya beberapa kali mencatat pernyataan Hasto yang tendensius dan selalu mengarah ke Pak Jokowi. Seolah-olah Presiden RI ke-7 ini memagari Jawa Tengah dengan cara yang tidak sah. Faktanya, setiap keputusan strategis, termasuk penunjukan pejabat, seperti Kapolri, melalui proses fit and proper test di DPR, di mana wakil PDIP juga terlibat. Jadi, salahnya di mana?" jelas Isnaini.

Pernyataan Hasto yang mengindikasikan Jokowi berambisi menguasai "kandang banteng" dengan memanfaatkan instrumen negara, menurut Isnaini, adalah bentuk ketidakdewasaan politik.

"Jika setiap kali kalah langsung menuduh curang, sama saja meremehkan kerja KPUD, Bawaslu, dan seluruh tim yang telah bekerja keras. Jangan buruk muka lantas cermin dibelah!" tegasnya lagi.

Menanggapi tuduhan Hasto, Jokowi meminta agar semua pihak yang merasa dirugikan mengikuti prosedur hukum. Menurutnya, kalau memang ada bukti kecurangan, menurutnya silakan bawa ke Bawaslu atau MK. Demokrasi membutuhkan kedewasaan politik.

Presiden RI ke-7 itu menegaskan tuduhan tanpa bukti hanya akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: