Bangunan PAUD Terpaksa Dibongkar

Bangunan PAUD  Terpaksa Dibongkar

Tanah Ambles Cihonje Makin Parah BANYUMAS-Bangunan PAUD Laksono Utomo yang semi permanen di RT 1 RW 16 Desa Cihonje Kecamatan Gumelar, akhirnya dibongkar setelah tanah di sekitarnya kembali ambles sejak Jumat (25/3) lalu. Saat ini, aktivitas belajar dipindah ke rumah warga sedangkan dua rumah di sekitar PAUD sudah dikosongkan. Kepala Desa Cihonje Drs Sarnoto mengatakan, akibat tanah yang terus menerus ambles membuat bangunan semi permanen PAUD Laksono Utomo dibongkar. Sebab bangunan hampir roboh. Pembongkaran dilakukan Jumat (25/3) setelah tanah kembali ambles karena hujan deras pada malam harinya. "Memang kondisinya sudah rawan ambruk. Mengantisipasi hal tersebut, bangunan dibongkar setelah anak-anak PAUD mengikuti belajar di rumah warga,"jelasnya, Minggu (27/3). Menurut Sarnoto, satu rumah di sekitar masih ditempati, yaitu milik Heriyoto bersama adiknya, Sunarti. Sebelumnya, Sunarti mengosongkan rumahnya yang hampir roboh karena terbawa tanah yang ambles bersama satu rumah yang dihuni oleh Ranawireja. "Dua rumah dan satu PAUD sudah dikosongkan lebih dulu. Aktivitas sekolah dipindah, sedangkan dari tiga rumah yang terancam, hanya satu rumah yang masih ditempati karena pemilik rumah masih bingung mau pindah kemana,"katanya. Pihaknya sudah menghimbau kepada warga yang rumahnya terancam untuk mengungsi karena tanah yang terus ambles sepanjang 50 meter dan kedalaman mencapai 2 meter. Sementara itu, talud sepanjang 20 meter dan tinggi 5 meter di RT 6 RW 2  Grumbul Karangkemiri Desa Paningkaban Kecamatan Gumelar, longsor  menimpa sawah milik Darko (45) warga setempat Sabtu (26/3) pukul 18.00. Selain menimpa sawah, rumah pemilik sawah yang berada di atas talud terancam. Kepala Desa Paningkaban, Sukarmo mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Paningkaban, Sabtu (26/3) sore menyebabkan talud yang berada di dekat rumah Darko longsor menimpa sawah. Akibatnya, selain sawah tertimbun longsor, rumah Darko juga terancam longsor karena talud sepanjang 20 meter dengan tinggi 5 meter ambles. "Tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian ditaksir mencapai Rp 30 juta. Karena sawah yang siap panen dan tanam terkena longsoran talud. Sementara rumah warga yang berada di dekat talud juga terancam,"jelasnya. Menurut dia, saat intensitas hujan memang cukup tinggi. Pihaknya menghimbau kepada pemilik rumah untuk waspada. Sebab retakan talud yang longsor sudah mendekati rumah atau berjarak satu meter. "Jarak retakan hampir mengenai pondasi rumah. Sementara curah hujan masih tinggi, pemilik rumah dihimbau untuk tetap siaga terutama saat hujan turun,"ujarnya. Sementara itu, pemilik rumah Darko mengatakan, sebelum kejadian hujan turun dengan deras. Saat itu, ia sedang berada di dalam rumah, tiba-tiba ada suara pohon jatuh setelah dilihat keluar lewat jendela, ternyata talud yang berada di samping rumah ambles. "Saya langsung keluar rumah untuk mengecek ternyata amblesnya panjang. kemudian saya laporkan ke RT dan RW,"katanya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: