Ciptakan Furci
Kasi Trantib Kecamatan Kemranjen, Cahyo Suharso, tidak suka menganggur sepulang dari kantor. Dia memiliki kegiatan di rumah, yaitu menjadi peternak kelinci. Permasalah yang sering dialami saat beternak kelinci, yaitu kandang yang bau, sulit mencari rumput pada musim kemarau, serta berat badan kelinci yang tidak naik. Berawal dari kegelisahan itulah, pria 55 tahun itu berinovasi membuat Fur Kelinci yang dia beri nama furci. Percobaan membuat furci tidak semudah yang dia bayangkan. Cahyo memanfaatkan limbah tahu dan tempe. "Ada 12 bahan baku untuk membuat furci, diantaranya ampas tahu dan kulit ari tembe," ujarnya. Dengan inovasi furci yang dia buat, kini kandang kelincinya pun tidak berbau menyengat karena kotoran. Saat musim kemarau pun dia tak lagi dipusingkan dengan langkanya rumput. "Baru berusia sekitar dua bulan, beratnya mencapai 1,8 kilogram,"imbuhnya. (wah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: