Dosen STT Wiworotomo dan UGM Terapkan Teknologi Tata Letak Tanaman Reaktor Ganda Pirolisis Biomasa dan Plastik

Foto bersama dosen dan mitra KSM-STT Wiworotomo Purwokerto untuk Radarmas-
Kedua Pengurangan Limbah, Teknologi pirolisis membantu mengelola limbah plastik dan biomassa secara efektif, mengurangi pencemaran lingkungan dan menjadikan limbah sebagai sumber daya yang berharga. Ketiga adalah Keberlanjutan Ekonomi, dengan meningkatkan produktivitas pertanian, petani dapat memperoleh pendapatan yang lebih baik, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan.
Keempat Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat dioptimalkan dengan pengetahuan yang memadai dan didukung dengan pelatihan yang diberikan tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Dosen STT Wiworotomo Menerapkan Pembuatan Pellet Unggas Berbasis Maggot di Teluk Purwokerto
BACA JUGA:Melalui Program Kosabangsa, Dosen STT Wiworotomo dan Universitas Negeri Semarang Berkolaborasi
Dan terakhir, teknologi yang dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia, mendorong penerapan teknologi hijau dan pengelolaan sampah yang lebih baik di tingkat lokal” penjelasan secara lengkap ini disampaikan pada saat penyampaian tahapan kegaiatan di Balai Desa Rawalo, Banyumas.
Dengan keberhasilan capaian kegiatan berupa FGD dan Workshop akan ada langkah lanjutan yang lebih komprehensif berupa penerapan teknologi pirolisis plastik dan biomassa. Pengembangan lebih lanjut bertujuan untuk memperkuat sistem pertanian berkelanjutan di Rawalo khususnya dan wilayah Banyumas lainnya. Dalam sesi terakhir, tim juga menjelaskan tata letak tanaman pangan sesuai dengan kontur lahan petani. Hal ini penting agar para petani dapat memaksimalkan hasil pertanian mereka dengan menerapkan teknik-tata letak tanaman yang tepat.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi langkah awal dalam pengelolaan sampah yang lebih baik, tetapi juga berpotensi menciptakan model pertanian yang lebih berkelanjutan di daerah tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi modern dan melibatkan masyarakat secara aktif, Desa Rawalo dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Dengan keberhasilan pelaksanaan penerapan teknologi secara komprehensif ini, diharapkan akan ada langkah lanjutan yang lebih komprehensif dalam penerapan teknologi pirolisis, serta pengembangan lebih lanjut untuk memperkuat sistem pertanian berkelanjutan di wilayah Banyumas. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: