Pupuk Kandang Belum Diproduksi Mandiri
Satu mesin Appo ditempatkan di Taman Satria Purwokerto untuk memproduksi pupuk kompos dari sampah dedaunan.-YUDHA IMAN/RADARMAS-
PURWOKERTO.RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Banyumas belum mampu memproduksi pupuk kandang secara mandiri.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas, Septian Muhranto mengatakan berbeda dengan pupuk kompos dari sampah dedaunan, guna memenuhi kebutuhan penanaman pohon di Banyumas untuk pupuk kandang Banyumas harus membeli dari peternak.
Pengalamannya jika pupuk kompos digunakan sendiri tanpa dicampur pupuk kandang hasilnya menjadi kurang maksimal.
"Pupuk kandang saat ini bernilai. Kotoran hewan sebagai bahan baku jika butuh kami membeli," katanya.
Septian menjelaskan guna memenuhi kebutuhan pupuk untuk kegiatan penanaman, dari DLH Banyumas menempatkan satu mesin Appo atau alat pengolah pupuk organik dan Pegawai Harian Lepas (PHL) di Taman Satria Purwokerto.
Tidak lagi dilakukan di lingkungan kantor DLH, produksi pupuk kompos kabupaten saat ini ditempatkan di Taman Satria Purwokerto dengan sisa stok sekitar 10 karung.
"Untuk penanaman tanaman Dara dan pengisian tanah median Jalan Ahmad Yani untuk pupuk juga kami ambil dari Taman Satria," terang dia.
Disingggung mengenai jumlah produksi pupuk kompos dari sampah dedaunan yang diproduksi, outputnya tidak selalu sama. Ketersediaan sampah dedaunan yang dapat diolah berpengaruh terhadap stok pupuk kompos yang dihasilkan.
"Sampah dedaunan yang diambil tidak hanya dari Taman Satria. Termasuk dari hasil penebangan pohon jika masih bisa dimanfaatkan kami ambil untuk kompos. Termasuk dengan kayu hasil tebangan disulap sebagai meja dan kursi di taman halaman samping kantor," pungkas Septian. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: