Tersinggung, Ancam Pakai Pistol

Tersinggung, Ancam Pakai Pistol

Oknum Mahasiswa Ditahan Polisi BANYUMAS-ME (23) AID (28), dua oknum mahasiswa terpaksa harus menginap di Polsek Banyumas karena mengancam dua orang pengendara roda dua dengan pistol air soft gun jenis replika makarov 9 x 18 mm. Peristiwa tersebut terjadi  Kamis (21/1) lalu di depan Rutan Banyumas. Saat kejadian, oknum mahasiswa itu dalam kondisi mabuk. Kapolsek Banyumas, AKP Samsuri menjelaskan, kejadian bermula ketika korban Arya Baskoro dan Sofia Solihatunisa mengendarai sepeda motor dari arah Purwokerto-Banyumas. Sampai di jembatan Sungai Serayu, Arya melihat sepeda motor di depannya yang dikendarai oleh ME dan AID  melaju dengan zig zag. Melihat kendaraan di depannya melaju dengan zig-zag, Arya menegur mengingatkan pengendara tersebut untuk tak melaju zig-zag. Tiba-tiba, korban dikejar dan dipepet kedua orang tersebut. Karena takut, korban mencari tempat keramaian untuk menghentikan sepeda motornya. Korban memilih berhenti di depan Rutan Banyumas. Saat berhenti, ME dan AID menodongkan pistol yang mengarah ke bagian tubuh korban. Korban pun ketakutan dan berteriak rampok. "Pada saat masih di jalan, anggota Brimob bernama Nur Rokhman sudah membuntuti karena curiga pada ME dan AID yang terus mengikuti korban. Begitu teriak rampok, Brimop dan petugas Rutan, Amidun langsung sigap mengamankan pelaku. Takut dimassa karena ramai " kata Samsuri. Dia menjelaskan, kejadian tersebut ada unsur miss komunikasi antar pelaku dan korban. "Niatnya mau klarifikasi soal perkataan korban yang memintanya tak jalan zig-zag. Tapi mengancam pakai pistol, ya tetap kena pasal," jelasnya. ME yang sempat kabur kemudian menyerahkan diri pukul 20:30. Polisi kemudian menerapkan pasal 335 ayat (1) ke 1 huruf e KUHP tentang pengancaman. "Polsek masih mendalami dari mana asal pistol itu. Sebab tak semua orang bisa mempunyai pistol jenis itu, harus ada izinnya," jelasnya. Arya mengatakan, dia mengira rampok karena dia baru pulang dari Jakarta dan membawa banyak barang bawaan. Terlebih dia diancam  dengan pistol. "Mereka bilang, mau berhenti atau tidak. Kalau tidak saya tembak. Saya jadi takut dan sengaja berhenti di tempat ramai," imbuhnya. (wah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: