Angkutan Umum Belum Turunkan Tarif

Angkutan Umum Belum Turunkan Tarif

[caption id="attachment_95781" align="aligncenter" width="100%"] lustrasi[/caption] BANYUMAS-Meskipun pemerintah telah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar, sebagian awak angkutan umum belum menurunkan tarif. Di Ajibarang dan sekitarnya,  angkutan umum masih tetap. Warga Desa Ajibarang, Maryanto (40) mengatakan,  sebelum ada kenaikan BBM, tarif angkutan dari Ajibarang sampai Karanglewas Rp 3.000, kemudian BBM naik tarif angkutan ikut naik menjadi Rp 4.000. "Sekarang saya kira tarifnya turun karena BBM sudah turun, tapi kenyataannya saya menumpang angkutan umum tetap membayar Rp 4.000, malah kadang memberi Rp 5.000 tidak dikasih kembalian,"keluhnya, Minggu (17/1). Menurutnya, pengusaha angkutan umum ikut menyesuaikan tarif setelah harga BBM turun. Harapan ini menyusul naiknya biaya transportasi harian untuk berangkat kerja dari Ajibarang ke Purwokerto. "Sekarang setiap hari (pulang-pergi) saya harus mengeluarkan biaya Rp 16.000 untuk membayar angkutan umum dan angkutan kota,"ujarnya. Sebelumnya, para pengusaha angkutan umum telah menaikkan harga karena tekanan biaya operasional yang kian membengkak. Bahkan, kenaikan tarif angkutan telah diusulkan ke pemerintah daerah. Saat ini, usulan penyesuaikan tarif angkutan pasca kenaikan pada November 2014 masih dalam pembahasan, namun kini harga BBM bersubsidi sudah kembali turun. Salah satu sopir angkutan Sunarto (44) mengatakan, kebijakan kenaikan tarif angkutan bukan pihak angkutan yang memutuskan, tetapi pihak organda dan pihak terkait. Menurut dia, walaupun BBM turun, namun beberapa faktor masih mempengaruhi berjalannya roda angkutan umum, salah satunya harga suku cadang kendaraan yang masih cenderung mahal karena mengikuti kurs mata uang dolar. "Harga suku cadang kendaraan sangat fluktuatif, sehingga pengusaha angkutan umum harus menyesuaikan tarif agar tidak merugi. Karena harga suku cadang menyesuaikan dengan Dollar, jadi waluapun BBM turun sednagkan dollar masih diatas Rp 13 ribu, suku cadang tetap mahal dan tarif angkutan bila diturunkan kami akan tidak bisa bekerja,"ujarnya.  (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: