Menghadapi Kondisi yang Tidak Ideal, Ini Tips #Cari_Aman Bonceng Menyamping
Cara aman bonceng menyamping ala Astra Honda Yogyakarta.-Astra Motor Yogyakarta untuk Radarmas-
YOGYAKARTA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Dalam kondisi ideal, pengendara sepeda motor yang berkendara dengan berboncengan selalu direkomendasikan untuk berboncengan dengan menghadap ke depan.
Termasuk juga sangat direkomendasikan bagi pembonceng untuk berpegangan pada pinggul pengendara, posisi lutut pembonceng lurus dengan pengendara, serta kaki harus menginjak footstep agar keseimbangan lebih terjaga.
Sayangnya, dalam praktek sehari-hari terdapat kondisi yang tidak ideal dimana pembonceng harus membonceng dengan posisi menyamping / menghadap samping.
Merespon hal itu, Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal berbagi tips #Cari_Aman saat bonceng menyamping,
1. Postur Berponcengan
Saat bonceng menyamping, tangan pembonceng diposisikan di sisi kanan pengendara atau memegang pinggul pengendara.
Tangan kiri diposisikan di atas lutut kiri sendiri dan jangan berpegangan pada begel sepeda motor karena berdampak pada keseimbangan dan handling. Dalam posisi ini posisi salah satu kaki pembonceng harus berpijak footstep dengan sempurna.
2. Perlengkapan Berkendara
Banyak yang beranggapan bahwa membonceng sepeda motor lebih aman daripada pengendara. Hal ini tidaklah benar karena resiko saat terjadi kecelakaan antara pembonceng dan pengendara itu sama besarnya.
Sehingga pembonceng wajib menggunakan perlengkapan berkendara yang maksimal seperti helm, jaket, celana panjang, sepatu dan juga sarung tangan.
3. Perhatikan Pakaian dan Perlengkapan
Rok pembonceng yang panjang sebaiknya dilipat ke depan agar tidak terumbai ke bawah. Jika dibiarkan, beresiko menimbulkan bahaya apabila tersangkut bagian sepeda motor khususnya rantai dan tranmisi maupun benda lain yang ada di jalan.
4. Atur Kecepatan saat berkendara
Saat berboncengan dengan posisi menyamping, pastikan pengendara mengatur kecepatan dengan baik, khususnya saat menikung.
Selain karena keseimbangan berubah, pembonceng yang duduk menyamping ke kiri posisinya membelakangi jalan ketika motor berbelok ke kanan.
Sehingga, saat motor terlalu miring dalam kecepatan tinggi, akan muncul sugesti bagi pembonceng akan terjatuh ke belakang / terjengkang.
5. Perhatikan Dimensi Kendaraan
Batas maksimal dimensi kendaraan berada pada jalu stang paling ujung. Pada saat penumpang membonceng samping sebaiknya pengemudi memperhatikan juga lutut pembonceng.
Agar saat melewati jalan sempit lutut pembonceng tidak terkena pengendara lain sehingga dapat mengganggu keseimbangan sepeda motor yang dikendarai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: