Sabut Kelapa Jadi Berkah Warga
BANYUMAS- Sapu tepes atau sapu lantai yang terbuat dari sabut kelapa buatan warga Desa Sibalung, Kecamatan Kemranjen, sudah berhasil dipasarkan hingga ke Pulau Sumatera. Usaha limbah kelapa itu pun dianggap menjanjikan bagi warga Desa Sibalung. Saat ini, perajin sapu sabut kelapa semakin bertambah. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, perajin sapu masih hanya lima hingga 10 orang. Namun hingga kini perajin terus bertambah. Bahkan saat ini 90-an perajin. Tak heran, Sibalung banyak dikenal sebagai desa perajin sapu. Ketua Kelompok perajin sapu Desa Sibalung, Jawahir mengatakan, saat ini hampir seluruh warga RT 02 RW 01 Desa Sibalung punya industri rumahan sapu di rumah masing-masing. Sapu dianggap sebagai kebutuhan rumah tangga yang tak mungkin ditinggalkan. Penjualannya pun sangat lancar. Bahan baku sabut kelapa dan bambu begitu mudah dicari di Sibalung. Harganya juga murah, sehingga bisa menjadi peluang usaha. "Dulunya, sabut kelapa hanya untuk bahan bakar memasak, tapi sekarang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah," ujarnya. Harga satu buah sapu dari perajin sekitar Rp 3000. Sedangkan modal yang digunakan sekitar Rp 900. Rata-rata, satu keluarga membuat dua kodi perhari. "Keuntungannya jelas terlihat. Maka dari itu banyak warga tertarik jadi perajin sapu tepes. Kalau membuat terus, rata-rata dua kodi perhari. Apabila rutin dan mau bekerja keras, pasti perajin bisa berhasil," imbuhnya. (wah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: