Langka, Harga Bawang Merah Kian Mahal

Langka, Harga Bawang Merah Kian Mahal

BANYUMAS-Cuaca yang kurang mendukung, membuat produksi bawang merah menurun. Kondisi ini berdampak pada langkanya bawang merah di tingkat petani. Kondisi itu membuat harga bawang merah di pasaran mahal. Salah seorang petani bawang merah Desa Pakunden, Trisno (67) mengatakan panen minggu lalu dia hanya mendapat dua ton bawang merah. Kondisi ini diakibatkan cuaca yang tidak mendukung. Hujan terus menerus selama 40 hari membuat ukuran bawang lebih kecil. Namun, harga penjualan bawang bisa dikatakan mahal. Dia menjual bawang sekitar Rp 25 hingga Rp 26 ribu ke pengepul. "Harganya memang lebih mahal, karena banyak petani yang belum panen. Tapi ukurannya lebih kecil, cuaca memang berpengaruh besar," jelasnya. Biasanya dari lima kuintal bibit, dia dapat memanen hingga lima ton bawang merah. Namun saat ini ketika dia menanam lima kuintal bibit bawang hanya bisa memanen 4 ton bawang merah. "Problem petani rata-rata seperti itu ketika cuacanya kurang mendukung, hasil panen jadi berkurang" jelasnya. Meski panenan berurang, keuntungan dia jauh lebih besar daripada ketika panenan sedang banyak. Untuk modal Rp 15 juta, dia bisa mendapat omzet Rp 50 juta. "Petani memang kadang untung-untungan, tapi harga itu merupakan harga tertinggi yang pernah saya jual," paparnya. Ketika banyak petani yang panen secara bersamaan diberbagai daerah, maka harga akan murah. "Kalau lagi murah harganya cuma Rp 8000 sampai Rp 9000, nanti kemungkinan bulan Maret harga bawang sudah muali murah kembali. Sepertinya akan banyak petani yang panen pada bulan itu," imbuhnya. (wah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: