Komponen Motor Matic yang Sering Rusak, Patut Diwaspadai!

Komponen Motor Matic yang Sering Rusak, Patut Diwaspadai!

Komponen Motor Matic yang Sering Rusak, Patut Diwaspadai!-google-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Komponen motor matic yang sering rusak, seperti kampas rem, V-belt, dan roller CVT, harus mendapat perhatian khusus, agar performa motor tetap optimal dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

motor matic telah menjadi kendaraan pilihan utama banyak masyarakat Indonesia, karena kepraktisannya. Tanpa perlu mengoper gigi dan kopling manual, motor matic memberikan kenyamanan lebih bagi pengendara dalam keseharian.

Namun, seiring dengan intensitas penggunaan yang tinggi, ada beberapa komponen motor matic yang rentan mengalami kerusakan.



Mengetahui komponen-komponen ini, bisa membantu Anda melakukan perawatan lebih baik dan menghindari kerusakan yang lebih parah. Berikut adalah ulasan mengenai, komponen motor matic yang sering rusak dan patut diwaspadai.

1. Kampas Rem

Kampas rem adalah salah satu komponen paling penting dalam sistem keamanan berkendara. Pada motor matic, kampas rem seringkali mengalami keausan akibat pemakaian yang intens, terutama dalam kondisi lalu lintas perkotaan yang padat dan penuh dengan stop-and-go.

BACA JUGA:Harga Motor Matic Yamaha Mio Z Cuma 15 Jutaan! Biar Dompet Tetap Happy, Gaya Tetap Classy!

BACA JUGA:Gaji Belum Cair? Harga Motor Matic Honda Beat 16 Jutaan Ini Tetap Bikin Kamu Tampil Tajir!

Ketika kampas rem mulai menipis, daya pengereman akan menurun drastis, meningkatkan risiko kecelakaan. Untuk menjaga keamanan, kampas rem sebaiknya diperiksa secara berkala dan segera diganti jika sudah terlihat aus.

Pada umumnya, kampas rem perlu diganti setiap 15.000 hingga 20.000 km, tetapi interval ini bisa bervariasi tergantung pada gaya berkendara dan kondisi jalan.

2. V-Belt

V-belt berperan penting dalam menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang. Pada motor matic, V-belt adalah komponen utama dalam sistem transmisi.

Namun, karena terus menerus mengalami gesekan selama penggunaan, V-belt rentan terhadap keausan dan retak. Jika V-belt sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti getas atau retak, sebaiknya segera diganti.

BACA JUGA:Cuma Punya Budget Pas-pasan? Tenang, Harga Motor Matic Honda Genio Cuma 17 Jutaan, Tetap Keren di Jalan!

BACA JUGA:Harga Motor Matic Yamaha Mio Z 15 Jutaan, Murah Meriah Buat Gaya-gayaan di Kampus!

Jika dibiarkan, V-belt yang putus dapat menyebabkan motor kehilangan daya dorong, bahkan bisa menyebabkan kecelakaan jika terjadi saat berkendara. Pemeriksaan rutin dan penggantian V-belt, biasanya disarankan setiap 25.000 km atau sesuai anjuran pabrikan.

3. Roller CVT

Komponen lain yang penting dalam sistem CVT (Continuously Variable Transmission), adalah roller. Roller bekerja untuk mengatur perubahan diameter puli, sehingga dapat menyesuaikan kecepatan dan akselerasi motor.

Saat roller mengalami keausan atau bentuknya menjadi tidak bulat lagi, Anda akan merasakan performa motor menurun, seperti akselerasi yang terasa lambat dan munculnya suara berisik dari area CVT.

Kerusakan roller sering terjadi pada motor matic yang digunakan dalam kondisi lalu lintas padat, dengan frekuensi stop-and-go yang tinggi. Penggantian roller disarankan setiap 15.000 hingga 20.000 km, untuk menjaga performa motor tetap optimal.

4. Kampas Kopling

Meski motor matic tidak memiliki kopling manual, tetap ada komponen kampas kopling di dalam CVT. Kampas kopling pada motor matic, bekerja otomatis dan bergesekan setiap kali motor bergerak.

BACA JUGA:Persaingan Ketat! Motor Matic Kymco RTS 135 Siap Jadi Pesaing Yamaha Aerox

BACA JUGA:Tampil Gahar! Keuntungan Jika Anda Menggunakan Ban Motor Matic Tubeless

Penggunaan intens dalam kondisi lalu lintas yang padat, dapat mempercepat keausan kampas kopling. Gejala kampas kopling yang mulai aus, adalah tarikan motor menjadi berat dan terkadang terjadi selip.

Bila dibiarkan kampas kopling yang aus, bisa menyebabkan mesin bekerja lebih keras dan berpotensi merusak komponen lain. Sebaiknya lakukan pemeriksaan kampas kopling, setiap 15.000 hingga 20.000 km.

5. Busi

Busi merupakan komponen yang bertanggung jawab, dalam proses pembakaran bahan bakar di dalam ruang mesin. Pada motor matic busi sering mengalami masalah, terutama jika motor digunakan dalam kondisi macet berkepanjangan atau jarang dirawat.

Busi yang sudah tidak optimal bisa menyebabkan mesin sulit dinyalakan, tarikan menjadi loyo, atau bahkan mogok mendadak. Untuk menjaga performa mesin tetap baik, busi perlu diganti setiap 8.000 hingga 10.000 km, tergantung pada intensitas pemakaian.

6. Aki

Aki merupakan sumber daya listrik utama, yang menghidupkan berbagai komponen kelistrikan seperti starter elektrik, lampu utama, dan indikator.

BACA JUGA:Persaingan Ketat! Motor Matic Kymco RTS 135 Siap Jadi Pesaing Yamaha Aerox

BACA JUGA:Tampil Gahar! Keuntungan Jika Anda Menggunakan Ban Motor Matic Tubeless

Pada motor matic, aki seringkali menjadi masalah terutama jika motor jarang digunakan, atau sering mengalami kondisi macet.

Aki yang lemah akan membuat motor sulit dihidupkan, terutama menggunakan starter elektrik. Idealnya, kondisi aki perlu diperiksa setiap 6 bulan sekali, dan diganti jika tegangan sudah tidak optimal.

7. Bearing Roda

Bearing roda seringkali mengalami kerusakan, terutama pada motor matic yang sering digunakan di jalanan yang tidak rata atau berlubang.

Gejala bearing rusak biasanya ditandai dengan suara berisik dari area roda atau getaran, yang tidak wajar saat berkendara. Bearing yang rusak, juga bisa menyebabkan motor menjadi tidak stabil dan sulit dikendalikan.

BACA JUGA:Motoran ke Gunung? Ini Deretan Motor Matic yang Memiliki Torsi Besar Cocok untuk Nanjak

BACA JUGA:7 Motor Matic Murah dengan Desain Stylish

Oleh karena itu, penting untuk segera mengganti bearing roda jika sudah mengalami kerusakan, untuk menghindari kecelakaan.

8. Sokbreker

Sokbreker adalah komponen yang bertugas untuk meredam getaran, dan menjaga kenyamanan saat berkendara. Pada motor matic, sokbreker bisa rusak akibat beban berlebih atau seringnya melewati jalanan yang rusak.

Sokbreker yang sudah lemah akan menyebabkan motor terasa tidak nyaman, saat dikendarai dan dapat mempengaruhi kontrol pengendara, terutama di tikungan.

Jika sokbreker mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti bocor atau kehilangan daya redam, sebaiknya segera diganti.

9. Lampu Utama dan Sein

Lampu utama dan sein pada motor matic juga sering mengalami masalah, terutama jika motor sering terkena guncangan atau getaran. Penggunaan bohlam berkualitas rendah, juga bisa memperpendek umur lampu.

BACA JUGA:Spesifikasi Yamaha Fino 125 , Motor Matic Klasik yang Bikin Pecinta Skuter Tergoda

BACA JUGA:Harga Motor Matic Yamaha Aerox 2024 Memukau, Ini Kejutan Spesifikasinya!

Jika lampu utama atau sein mati, tentu saja akan membahayakan pengendara, terutama saat berkendara di malam hari atau dalam kondisi cuaca buruk.

Untuk menghindari risiko kecelakaan, sebaiknya gunakan bohlam berkualitas dan periksa kondisi kelistrikan secara berkala.

10. Fan Radiator (Untuk Motor Matic Berpendingin Cairan)

Pada motor matic berpendingin cairan seperti Yamaha Nmax atau Honda PCX, fan radiator memiliki peran penting dalam menjaga suhu mesin tetap stabil.

Fan ini rentan mengalami kerusakan akibat debu atau kotoran yang menumpuk, serta masalah pada sistem kelistrikan. Jika fan radiator tidak berfungsi dengan baik, mesin akan cepat overheat, dan ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada komponen internal mesin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: