Satu Santri Korban Dugaan Keracunan Masih Dirawat

Satu Santri Korban Dugaan Keracunan Masih Dirawat

Kedatangan tim dari Seksi PD Pontren pada Kamis (8/8) ditemui langsung oleh pengurus dan guru Madin tempat terjadinya dugaan keracunan enam santri. Kemenag Banyumas memastikan pembelajaran mengaji di Madin tidak terdampak.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dari enam santri salah satu Madrasah Diniyah (Madin) di Kelurahan  Pasir Kulon yang menjadi korban dugaan keracunan, satu santri masih dirawat di rumah sakit hingga Jumat (9/8) siang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Banyumas, Sito Hatmoko mengatakan, petugasnya di lapangan melakukan skrining kemarin, Kamis (8/8). Dari enam santri dengan usia semua di bawah sepuluh tahun yang menjadi korban dugaan keracunan pasta keju dan permen pancingan ikan, lima santri sudah sehat dan dapat ikut mengaji kembali di Madin.

"Kemarin sore lima santri sudah kembali ngaji di sana (Madin). Semua sudah dalam keadaan sehat. Tinggal satu orang yang masih dirawat di rumah sakit. Informasinya paling lambat Jumat (9/8) malam sudah bisa pulang ke rumah," katanya ditemui Radarmas, Jumat (9/8).

BACA JUGA:1.334 Ton Beras Digelontorkan Dua Bulan Bagi Warga Tidak Mampu

Sito menjelaskan  untuk pasta keju dan permen pancingan ikan yang ditengarai sebagai pemicu keracunan tidak bermasalah pada hal perijinan serta masa kadaluarsa. Tindaklanjut yang dilakukan petugas di lapangan, untuk permen pancingan ikan dipastikan sudah tidak dijual lagi di lingkungan Madin dan sekitarnya.

"Dari Dinkes tidak ada pengambilan sampel," terang dia.

Disinggung mengenai penyebab keracunan, ditegaskannya belum dapat dipastikan. Karena dari hasil skrining di lapangan, santri yang mengkonsumsi pasta keju dan permen pancingan ikan cukup banyak mencapai ratusan anak.

BACA JUGA:Pasangan Ma'ruf-Imanda Resmi Mendapat Rekom Maju Pilkada Banyumas 2024

Terjadinya mual, muntah dan pusing bisa disebabkan karena kondisi anak yang memang sedang dalam kondisi kurang sehat saat kejadian.

"Kalau yang namanya dugaan keracunan, itu laporan dari kepala puskesmas kepada kami dan pimpinan. Jika ada dua orang atau lebih tiba-tiba mengalami muntah, mual dan pusing mendadak usai mengkonsumsi makanan atau minuman deteksi dini memang dugaan keracunan," pungkas Sito.

Kepala Kantor Kemenag Banyumas melalui Kasi Pendidikan Diniyah (PD) dan Pondok Pesantren (Pontren), Naufal Iskandar memastikan kondisi pembelajaran di salah satu Madin di Kelurahan Pasir Kulon paska terjadinya dugaan keracunan kondusif. Pembelajaran mengaji sejak kemarin, Jumat (8/8) sore berjalan seperti biasa.

BACA JUGA:Permintaan Tinggi dan Pendonor Minim, Stok Darah di UDD PMI Kabupaten Purbalingga Kembali Krisis

"Kedatangan tim kesana langsung ditemui oleh pengurus dan guru Madin. Semua bisa tertangani dengan baik," katanya. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: