Dari 27 Ribu UMKM Kuliner di Banyumas, Baru 5400 Pelaku Usaha Kuliner Yang Terhubung Dengan Platform Digital

Dari 27 Ribu UMKM Kuliner di Banyumas, Baru 5400 Pelaku Usaha Kuliner Yang Terhubung Dengan Platform Digital

Wahyu Dewanto, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM saat memberikan keterangan Pers. Selasa (6/8/2024).-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kabupaten Banyumas terus mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan berbagai upaya digitalisasi. Terdapat 90 ribu pelaku UMKM di Banyumas, dimana 30 persen atau sekitar 27 ribu bergerak di bidang kuliner. Namun, dari jumlah tersebut, baru 5400 pelaku usaha yang terhubung dengan platform digital.

Wahyu Dewanto, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Banyumas, menyatakan bahwa salah satu kendala utama dalam digitalisasi adalah usia pelaku usaha yang umumnya sudah tua dan kurang peduli terhadap teknologi digital.

"Kami memiliki 300 petugas dari dinas yang telah mendata 70 ribu pelaku UMKM yang bersifat tidak menetap, atau pedagang keliling, dari data awalnya yang mencapai 200 ribu," jelas Wahyu. 

BACA JUGA:Mengembangkan Ekosistem Pariwisata dan Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Sekitar Hutan Dengan Kolaborasi

Sementara itu, menurut Wahyu, UMKM di Banyumas yang termasuk dalam UMKM mikro adalah mereka yang memiliki omset tahunan hingga Rp 1 hingga 2 miliar.

"Terutama yang bergerak di bidang kuliner, memiliki potensi besar, hampir 30 persen," ujar Wahyu.

Dalam upaya meningkatkan keterlibatan UMKM dalam ekosistem digital, penyedia layanan online seperti GoTo dengan GoFood-nya berencana untuk memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM dan memfasilitasi penjualan online.

BACA JUGA:Polisi Banyumas Tangkap Pelaku Curanmor Kurang Dari 3 Jam

Komitmen ini diapresiasi oleh Wahyu dalam acara peluncuran GoFood PAS di Purwokerto, Selasa (6/8/2024), salah satu kota yang menjadi fokus inisiatif ini.

"Komitmen dan semangat Gojek dan Grup GoTo untuk Indonesia ini sangat kami apresiasi. Kami berharap jumlah ini (UMKM go Digital) dapat terus bertambah seiring semakin menjamurnya usaha kuliner rumahan di setiap wilayah yang dekat dengan objek wisata dan kampus." harap Wahyu.

Dikesempatan yang sama, Harris Subhan Rivarep, Head of User Growth Regional Central & West Java, juga menyatakan bahwa Gojek terus mempelajari kebutuhan masyarakat dan perilaku pengguna untuk terus berinovasi. 

BACA JUGA:Harga Anjlok, Greja Katolik Bersama GOW Borong Buncis Untuk Bantu Petani

"Ide fitur GoFood PAS lahir dari tren pengguna GoFood yang rata-rata memilih tipe makanan lengkap yang mengenyangkan seperti olahan nasi dengan ayam maupun nasi goreng dalam kategori ‘budget meal’," ungkap Harris. 

Dimana rata-rata nilai orderan di kategori tersebut, menurut Harris ada di kisaran Rp22-25 ribu tergantung kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: